Stok Masker Puskesmas Aman
JAWA Pos menerima tamu-tamu yang ingin tahu dunia jurnalistik. Kemarin Sae dan Edwin dari Zetizen menjawab rasa penasaran siswa SMA Al Islam Sidoarjo yang haus informasi seputar pembuatan berita yang menarik dan sesuai kebutuhan pembaca.
SIDOARJO, Jawa Pos – Kelangkaan masker di Kota Delta berimbas terhadap pembeli. Jika peruntukan belum jelas, pembeli tidak begitu saja memperoleh masker. Tidak sembarang orang boleh membeli masker. Khususnya masker jenis N95 yang biasa digunakan di laboratorium.
Apoteker salah satu apotek di Sedati, Primadi Avianto, menyatakan sudah membatasi pembelian masker. Sebab, stok masker N95 tinggal tiga lembar. Dia tetap menjual masker tersebut Rp 25 ribu per lembar. Namun, pembeli harus jelas memakainya untuk apa. ’’Stok saya sangat tipis,’’ ungkap Primadi.
Dia mencontohkan tukang cat semprot atau kontraktor bangunan. Dua tukang itu tidak dilayani untuk sementara. Namun, bagi orang-orang yang sangat butuh, masker N95 akan dijual. ’’Misalnya, pasien TBC dan tenaga kesehatan yang berada di ruang isolasi,’’ katanya.
Untuk jenis masker biasa, dia hanya membatasi jumlah pembelian. Maksimal satu boks. Ternyata, karena masker mahal dan langka, banyak juga konsumen yang sudah paham. Mereka bertanya sebelum membeli. ’’Tanya harga berapa. Kalau masuk akal, baru dibeli,’’ ujarnya. Sebelumnya, pembeli langsung datang membeli masker dalam jumlah sekian.
Kelangkaan masker ternyata belum berpengaruh terhadap rumah sakit maupun puskesmas. Kepala Puskesmas Sidoarjo dr Hinu Tri Sulistijorini menuturkan bahwa tidak ada pengaruh kabar virus korona dan persediaan masker saat ini. ’’Stok (masker) di puskesmas aman, tapi tidak untuk diminta-minta,’’ tegasnya. Sebab, sudah ada peruntukan untuk stok masker yang ada.
Dia mengimbau masyarakat tidak perlu takut berlebihan sampai mborong masker. Yang penting harus berperilaku hidup bersih dan sehat. ’’Masker itu dipakai karena ketakutan korona. Nah, yang penting harus cuci tangan saat mau makan dan pegang wajah,’’ tuturnya.