INDONESIA DAN PIALA DUNIA U-20 2021

1 16 SEPTEMBER 2019

FIFA inspeksi stadion secara acak untuk melihat kesiapan Indonesia yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

2

23 OKTOBER 2019

PSSI terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Ada 10 stadion yang ikut bidding. Yakni, Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Patriot Bekasi, Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Mandala Krida Jogjakarta, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali, dan Stadion Jakabaring Palembang. 3 23 JANUARI 2020 Setelah dilobi, FIFA setuju jika Piala Dunia U-20 pada 2021 dilangsungkan di 6 stadion dengan sistem berpasangan. Enam stadion itu adalah Gelora Bung Karno dengan Pakansari, Manahan dengan Mandala Krida, serta Gelora Bung Tomo dengan Kapten I Wayan Dipta. 4 11 FEBRUARI 2020 PSSI meninjau kesiapan Stadion Jakabaring sebagai venue Piala Dunia. Walau tidak masuk dalam 6 stadion ”unggulan”, saat inspeksi Ketua Umum PSSI Moch. Iriawan mengatakan bahwa pengalaman panjang Sumatera Selatan menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga internasional menjadi kredit tersendiri dalam penentuan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Saat inspeksi itu, Iwan Bule –sapaan Iriawan– juga mengatakan akan melakukan inspeksi ke Riau. Cukup aneh karena Stadion Utama Riau tidak masuk bidding Piala Dunia U-20. 5 13 FEBRUARI 2020

Iwan Bule melakukan inspeksi ke Stadion Utama Riau yang tak masuk daftar 10 stadion yang disiapkan. Anehnya, setelah inspeksi, dia seenaknya menambah satu lagi stadion untuk venue Piala Dunia U-20. Yang awalnya 10 stadion menjadi 11 stadion dengan masuknya Stadion Utama Riau. Iwan Bule juga mengatakan bahwa Stadion Kapten I Wayan Dipta sangat mungkin mundur sebagai venue Piala Dunia U-20.

6

14 FEBRUARI 2020

CEO Bali United Yabes Tanuri menegaskan bahwa pihaknya tidak mundur. Hanya, pihaknya realistis karena sulit memenuhi lapangan latihan yang berstandar FIFA. (*)