Peserta SNMPTN Wajib Isi Data dengan Benar
Siswa dan Sekolah yang Melanggar Bisa Didiskualifikasi
JAKARTA, Jawa Pos – Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020 akhirnya dibuka kemarin. Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengimbau siswa mengisi data dengan benar. Jika terbukti memalsukan data dan berbuat curang, sekolah maupun siswa terancam didiskualifikasi.
”Bagi siswa yang dinyatakan eligible (layak), dimohon memperhatikan kerangka waktu dan persyaratan pendaftaran yang ditentukan,” ucap Ketua LTMPT Mohammad Nasih. Begitu pula dalam mengisi formulir. Siswa maupun sekolah harus memasukkan data calon mahasiswa dengan benar dan jujur. Baik data diri, identitas orang tua, maupun status ekonomi keluarga.
Jika panitia menemukan kecurangan dalam pengisian data, siswa maupun sekolah akan didiskualifikasi. Jika siswa tersebut sudah diumumkan lulus SNMPTN, statusnya akan dianulir. ”Di akhir pengisian formulir, ada pernyataan pertanggungjawaban bahwa data yang dimasukkan harus benar. Jika ditemukan kekeliruan, maka yang bersangkutan menyatakan siap digugurkan,” tegas Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo.
Modus kecurangan yang sering terjadi adalah memalsukan biodata orang tua. Juga, memanipulasi status ekonomi keluarga. Misalnya, pendapatan orang tua. Sanksi tidak hanya dijatuhkan kepada siswa. Sekolah juga terancam tidak diikutsertakan pada SNMPTN tahun berikutnya jika terbukti curang. Meski demikian, Budi menyebut kasus kecurangan yang terjadi tidak banyak. ”Paling satu atau dua dari ratusan ribu pendaftar. Ya wajar,” ujarnya.
Pendaftaran SNMPTN 2020 berlangsung sampai 27 Februari.
Siswa harus melakukan login melalui laman https://portal.ltmpt. ac.id menggunakan akun LTMPT peserta. Kemudian, memilih menu pendaftaran SNMPTN. Siswa hanya boleh memilih maksimal dua program studi. ”Boleh dalam satu kampus maupun berbeda kampus,” imbuh Nasih.
Siswa yang memilih prodi seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio. Jika punya, prestasi tambahan bisa ditambahkan.