Cancer Center Selesai November
SURABAYA, Jawa Pos – Urusan kesehatan menyedot anggaran cukup besar pada APBD 2020. Pemkot bakal membangun dua rumah sakit tipe D, RS nuklir di RSUD Bhakti Dharma Husada, dan cancer center di RSUD Soewandhie.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, empat proyek itu berjalan paralel. Semuanya harus tuntas tahun ini. Hingga Februari ini, proyek yang paling menunjukkan progres signifikan adalah pembangunan cancer center di RSUD Soewandhie. ”Kata kontraktornya bisa dipakai November,” ujar Feny, sapaan akrab Febria.
Fasilitas baru itu dibangun di sisi barat RSUD Soewandhie. Pemkot memanfaatkan tanah asetnya untuk perluasan rumah sakit. Rencananya, ada tambahan dua alat radioterapi sekunder. Penambahan dilakukan karena pasien yang membutuhkan radioterapi bisa mengantre selama empat bulan untuk mendapatkan penanganan itu.
Ada juga tambahan 20 bed khusus untuk pasien cuci darah. Selama ini bed yang tersedia hanya enam unit. Dengan adanya penambahan signifikan itu, Fenny yakin antrean pasien cuci darah juga bisa terpangkas. ”Penanganan pasien cuci darah memang tidak boleh telat,” ujarnya.
Sementara itu, pembangunan fasilitas nuklir di RSUD BDH masih memasuki tahap penyusunan detail engineering design (DED). Fenny menargetkan, fasilitas tersebut sudah bisa difungsikan pada akhir Desember ini.
Selain menyiapkan fasilitas rumah sakit, pemkot mencari spesialis kedokteran nuklir. Jumlah spesialis yang ada belum begitu banyak. Namun, menurut Feny, pemkot sudah mendapatkan tenaga dokter yang dibutuhkan itu. ”Kami butuh dua dokter. Sudah ada orangnya,” tuturnya.