Soroti UPT Perikanan yang Menjual Benih ke Luar Kota
GRESIK, Jawa Pos – Komisi II DPRD Gresik belakangan menyoroti budi daya benih ikan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perikanan Panceng. Mengapa? Sebab, benih ikan hasil budi daya itu justru dijual ke luar daerah Gresik. Padahal, para petambak di wilayah Gresik masih sangat membutuhkan benih tersebut.
Temuan itu disampaikan anggota Komisi II DPRD Gresik Hamzah Takim setelah melakukan inspeksi kemarin (14/2). ’’Banyak keluhan dari petambak tentang sulitnya mendapatkan benih ikan. Karena itu, kami langsung melakukan sidak,” ungkapnya.
Menurut Hamzah, UPT Perikanan Panceng itu adalah kepanjangan tangan dinas perikanan. Sebagai kepanjangan tangan, tugasnya membantu dinas terkait. ’’Seharusnya kan ada prioritas penjualan benih kepada petambak di Gresik,” ungkap politikus Golkar itu.
Dia juga mempertanyakan harga jual benih yang sama dengan harga pasar. Seharusnya pemerintah bisa memberikan subsidi agar harga benih lebih murah. ’’Kalau seperti ini, apa gunanya ada UPT perikanan,” ungkapnya.
Kalau UPT Perikanan Panceng itu membutuhkan anggaran subsidi, lanjut dia, seharusnya dinas perikanan proaktif menyampaikan kendala tersebut kepada dewan. ’’Termasuk tentang anggaran. Dengan demikian, anggaran bisa dialokasikan dalam APBD Gresik,” jelasnya.
Pernyataan senada disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Gresik Syahrul Munir. Dewan akan mendorong dimaksimalkannya subsidi benih untuk petambak Gresik. Hanya, subsidi pupuk untuk perikanan masih terkendala banyak hal. ’’Karena memang leading sector ada di pertanian untuk urusan pupuk bersubsidi,” papar politikus muda PKB itu.
Yang jelas, pihaknya meminta dinas perikanan tetap mengupayakan agar petani tambak mendapatkan bantuan pupuk subsidi. Selain itu, dewan meminta dinas perikanan membuat riset dan kajian-kajian sehingga kualitas dan kuantitas produksi perikanan di Kabupaten Gresik meningkat. ’’Kami juga mendorong dinas perikanan untuk mengupayakan cold storage di Bawean agar harga jual hasil nelayan bertambah,” paparnya.