Jawa Pos

Lagi, Petani Gresik Tewas Tersengat Jebakan Tikus

Selama Februari Empat Nyawa Melayang

-

GRESIK, Jawa Pos – Tragedi pilu kembali terjadi. Seorang petani meninggal karena tersengat aliran listrik jebakan tikus di sawah. Kemarin dini hari (14/2) peristiwa memilukan tersebut menimpa Asan, warga Desa Dungus, Cerme. Petani berusia 70 tahun itu terbujur kaku di pematang sawah setelah tubuhnya menyenggol listrik jebakan tikus.

Kapolsek Cerme AKP Nur Amin mengatakan, berdasar keterangan saksi, peristiwa tersebut terjadi Jumat (14/2) sekitar pukul 04.00. Saat itu saksi melihat lampu senter yang terus menyala ke atas. ”Kebetulan lokasi sawah korban dan saksi itu bersebelah­an,” ujarnya.

Setelah dicek, lanjut dia, ternyata tubuh Asan sudah tergeletak. Posisinya telentang. Di sekitar korban tampak kabel listrik. Jaraknya tidak jauh dari tangan korban. Selanjutny­a, saksi melapor ke pemerintah desa setempat. Mendapat laporan tersebut, polisi bersama perangkat desa segera melakukan evakuasi. Termasuk memastikan aliran listrik jebakan tikus tersebut. ”Korban kami bawa ke RSUD Ibnu Sina,” ujar Amin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Gresik Eko Anindito Putro belum mendengar peristiwa di Dungus tersebut. Namun, pihaknya berharap para petani tak lagi menggunaka­n jebakan listrik untuk membunuh hama tikus. ”Sudah sering kami sosialisas­ikan, baik melalui forum perkumpula­n petani maupun terjun langsung ke sawah,” ungkapnya.

Dalam waktu dekat, sambung Eko, pihaknya akan mendatangi sejumlah petani di Cerme. Tujuannya, menyosiali­sasikan agar petani meninggalk­an jebakan tikus yang menggunaka­n listrik. ”Seperti pemanfaata­n burung hantu maupun menghentik­an perburuan ular agar tidak merusak rantai makanan,” jelasnya.

Fakta tersebut mesti mendapat perhatian serius pihak-pihak terkait. Betapa tidak, selama Februari, setidaknya tercatat empat nyawa petani melayang akibat tersengat jebakan tikus. Tiga korban lainnya berasal dari Kecamatan Dukun. ”Penyebabny­a diduga karena korban terpeleset saat beraktivit­as di sawah, kemudian tersengat kabel jebakan tikus,” ujar Kapolsek Dukun IPTU Moch. Mustadji.

Seperti diberitaka­n, pekan lalu jebakan tikus beraliran listrik juga menelan nyawa dua petani di Kecamatan Dukun. Dua petani nahas itu adalah Mudhofar, 52, warga Desa Babakbawo; dan Karno, 60, warga Desa Bulangan. Dua korban tersebut ditemukan meninggal di sawah mereka pada Jumat (7/2).

Anggota DPRD Gresik Musa menyatakan, pihaknya ikut prihatin dengan serangkaia­n musibah tersebut. Persoalan itu tidak boleh dianggap sepele. Pemkab, terutama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, harus segera bertindak dengan cepat. Tentu tidak sekadar melarang penggunaan jebakan tikus beraliran listrik. Namun, OPD juga mesti ikut membantu menyelesai­kan keresahan para petani. Termasuk menangani semakin mewabahnya hama tikus. ”Pemerintah harus hadir,” ungkapnya.

EKO ANINDITO PUTRO

 ?? ISTIMEWA ?? MEMBAHAYAK­AN: Polisi dengan dibantu warga mengevakua­si jenazah Asan, warga Desa Dungus, Cerme, yang tewas karena tersengat listrik jebakan tikus di sawahnya.
ISTIMEWA MEMBAHAYAK­AN: Polisi dengan dibantu warga mengevakua­si jenazah Asan, warga Desa Dungus, Cerme, yang tewas karena tersengat listrik jebakan tikus di sawahnya.
 ?? ISTIMEWA ??
ISTIMEWA
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia