Relokasi Gudang Linmas dari Bungker Tegalsari
SURABAYA, Jawa Pos – Konsep revitaliasi bungker Tegalsari masih digodok. Rencana dibuat sentra wisata kuliner (SWK) dinilai kurang sesuai. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya sedang merencanakan konsep baru. Yakni, dibuat community hub.
Kabid Bangunan Gedung DPRKP CKTR Surabaya Iman Krestian mengatakan, pembangunan SWK di sana dinilai kurang pas. Sebab, sekitar bungker tak terlalu luas. Selain itu, lokasinya tak strategis. Apalagi, bungker termasuk cagar budaya. ”Dikhawatirkan nanti malah mengotori bungker,” ucapnya kemarin (14/2).
Menurut Iman, ada beberapa konsep yang sedang dimatangkan. Salah satunya, rencana dibuat community hub. Area bungker bakal difasilitasi dengan perpustakaan. Selain itu, ada broadband learning center (BLC). Nanti, juga ada tempat jualan produk unggulan. ”Area itu bisa menjadi tempat berkumpulnya berbagai macam komunitas. Termasuk bisa dibuat co-working space untuk anak muda,” paparnya.
Karena itu, SWK di dekat Polsek Tegalsari tak jadi dipindah ke area bungker. Tapi, pengunjung nanti bisa membeli di SWK dan makan di area bunker. Konsep itu, kata Iman, masih dalam pembuatan lanskap, termasuk perencanaannya. ”Ini belum fix masih nunggu presentasi dengan tim ahli cagar budaya (TACB),” terangnya.
Saat ini, satgas masih melakukan perbaikan di sekitar bungker. Selain itu, tim mempersiapkan relokasi gudang linmas. Sebab, nantinya bagian dalam bungker dikosongkan. Termasuk, kamar mandi di dalam bungker.
Sebagai gantinya, akan dibuatkan kamar mandi di luar area bungker. Dengan begitu, bagian dalam bungker dikembalikan seperti aslinya.