Jawa Pos

Tewas dengan Tangan dan Paha Terbakar

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Cuaca ekstrem memakan korban lagi. Kemarin (14/2) seorang warga Desa Kepatihan, Kecamatan Tulangan, bernama Hasyim tewas dengan luka bakar parah. Lelaki 61 tahun itu celaka saat hendak pulang dari sawah. Sore sekitar pukul 15.00.

Zaelani, warga setempat, mengatakan bahwa selepas salat Jumat, Hasyim bersama istri, Siti Khoimah, pergi menuju sawah. Padi baru ditanam sebulan lalu. Kala itu, gerimis mulai turun. Intensitas hujan mulai meningkat menjelang asar. Hujan lebat disertai petir mengguyur area persawahan. ”Karena semakin deras, keduanya memutuskan pulang,” ucapnya.

Siti berjalan di depan Hasyim. Keduanya meniti pematang sawah. Malapetaka itu terjadi saat keduanya berada di tengah area sawah. Seketika petir menyambar. Siti awalnya terus berjalan. Dia tidak tahu suaminya telah tersambar geledek. Ketika menengok ke belakang, barulah dia melihat Hasyim jatuh tersungkur.

Siti lantas meminta tolong. Sejumlah warga bergegas menggotong Hasyim. ”Saya gotong sampai ke rumahnya,” papar Zaelani. Sampai di rumah, warga segera mengecek kondisi Hasyim. Keluarga menghubung­i Puskesmas Tulangan. Setelah diperiksa dokter, Hasyim dipastikan meninggal dunia.

Kapolsek Tulangan AKP Gatot Setyo Budi menyebutka­n ada luka bakar di tubuh Hasyim. Tangan kanan dan paha kanan gosong. ”Karena tersambar petir,” ucapnya.

Tercatat, pada Januari dan Februari ini, sudah ada dua korban tewas akibat tersambar petir. Januari lalu, M. Rokhim, warga Prasung, Buduran, juga meninggal lantaran tersambar petir. Kala itu, pria 35 tahun tersebut sedang asyik ngopi bersama tetanggany­a. Korban kedua Hasyim kemarin.

Selama semburan masih aktif, dinamika geologi di sekitar tanggul juga aktif. Salah satunya penurunan tanah.”

PROF AMIEN WIDODO Pakar geologi ITS

 ?? ARISKI PRASETYO/JAWA POS ?? BERDUKA: Keluarga mendoakan almarhum Hasyim kemarin.
ARISKI PRASETYO/JAWA POS BERDUKA: Keluarga mendoakan almarhum Hasyim kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia