Target Bandara Rampung 2022
Ditinjau Tiga Menteri, Rencana Groundbreaking April
KEDIRI, Jawa Pos – Pemerintah pusat semakin serius membahas pembangunan bandara di Kediri. Infrastruktur yang masuk proyek strategis nasional (PSN) itu dipastikan terealisasi dalam waktu dekat. Hal tersebut diperkuat dengan kedatangan tiga menteri yang berkoordinasi dengan Pemkab Kediri kemarin (15/2).
Tiga pembantu presiden yang hadir itu adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, serta Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung. ”Dari hasil pembahasan, bulan April 2020 ini dilakukan groundbreaking,” kata Budi kepada awak media seusai pertemuan dengan
Forkopimda Kabupaten Kediri, Pemprov Jatim, dan PT Gudang Garam (GG) Tbk di Pendapa Kabupaten Kediri kemarin.
Targetnya, pembangunan infrastruktur itu bisa diselesaikan dalam kurun waktu dua tahun, yakni pada April 2022. Sesuai rencana awal, PT GG menjadi investor tunggal megaproyek tersebut. Hal itu mendapat apresiasi Menhub. Budi menyebutkan, perusahaan yang berinvestasi untuk pembangunan di daerah itu patut dicontoh daerah lain. Terutamamembanguninfrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.
Apalagi, sistem investasi swasta untuk pembangunan bandara ini baru kali pertama di Indonesia. ”Pihak swasta secara penuh menginvestasikan modalnya untuk pembangunan satu bandara. Ini baru pertama di Indonesia,” ungkapnya.
Hal tersebut, menurut Budi, bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Dengan kemampuan finansial lebih, daerah lain bisa mewujudkan apa yang dilakukan Pemkab Kediri dengan PT GG.
Lebih lanjut, menteri berkacamata itu menjelaskan, untuk jalur akses menuju bandara, pihaknya sudah berkoordinasi dengan menteri PUPR. Sementara untuk kekurangan lahan yang tak lebih dari 2 hektare, Budi memastikan bakal diselesaikan dalam waktu dekat.
Pramono Anung menjelaskan, bandara tersebut bakal memberikan dampak yang sangat signifikan bagi wilayah Kediri dan sekitarnya. Termasuk wilayah Kabupaten/Kota Blitar, Tulungagung, Nganjuk, bahkan wilayah Jombang dan daerah lain di Mataraman. ”Ini akan menjadikan Kediri sebagai sentra pertumbuhan ekonomi baru,” tandasnya.