Jawa Pos

Ini Semua Masalah Mental

-

JONATAN Christie adalah salah seorang pemain dengan kemampuan public speaking paling baik di pelatnas Cipayung. Dia selalu bisa menjawab pertanyaan wartawan dengan diplomatis dan sangat ramah kepada fans.

Namun, kekalahan straight games (1821, 20-22) dari pemain India Lakshya Sen kemarin cukup membuat Jonatan terpukul. Setelah pertanding­an, Jonatan tidak mau berbicara kepada reporter di mixed zone Rizal Memorial Coliseum.

Sangat bisa dimaklumi kalau Jonatan begitu kecewa. Sen adalah pemain 18 tahun. Peringkatn­ya juga jauh di bawah Jonatan, yakni di posisi ke-31. Namun, lawan yang baru mentas dari level junior itu sukses mengacak-ngacak konfidensi Jonatan. Sen sangat berani dan percaya diri melepaskan pukulan-pukulan yang

sebenarnya tidak sulit. Namun, dia melakukann­ya dengan penuh perhitunga­n.

Jonatan membuat banyak sekali kesalahan. Pada game pertama, total 12 angka Sen diperoleh dari unforced error yang dibuat pemain peringkat ke-7 dunia tersebut. Akurasi pukulan dan pengamatan lemah semua. Di game kedua, kesalahan-kesalahan itu tidak berkurang. Beberapa di antaranya malah terjadi saat servis.

’’Bisa sama-sama kita lihat sendiri, tadi masalah di mentalnya,’’ ujar Hendri Saputra, pelatih tunggal putra pelatnas, sebagaiman­a dikutip dari siaran pers PP PBSI. ’’Kalau Jonatan merasa ada beban, semua sama merasakan beban. Ini menjadi pelajaran baru bagi Jonatan,’’ lanjutnya.

Bisa jadi, ketegangan itu bermula dari cedera yang dialami Sai Praneeth B. saat melawan Anthony Sinisuka Ginting di partai pertama. Sai mengundurk­an diri. Jonatan bermain lebih cepat daripada seharusnya. Namun, kata Hendri, hal itu tidak bisa dijadikan alasan.

’’Mau di kejuaraan apa pun, apalagi ini kejuaraan penting, harus siap. Saya tidak mau ada alasan seperti itu,’’ tegas Hendri. ’’Kalau lihat penampilan­nya, Jonatan dievaluasi kelihatan kurang tenang. Kelihatan beberapa kali dari servis yang gagal,’’ tambah pelatih asal PB Tangkas tersebut.

Ini adalah kali kedua Jonatan gagal menyumbang poin. Pada pertanding­an fase grup melawan Korea Selatan, dia juga kalah oleh Son Wan-ho. Jika ditarik lebih jauh lagi, Jonatan beberapa kali kurang beruntung dalam kejuaraan beregu. Misalnya saja, di Piala Sudirman 2019, Asian Games 2018, dan Piala Thomas 2018.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia