Jawa Pos

Pantau Calon Lawan di Layar Kaca

Aji Santoso Siap Hadapi Tekanan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Laga Arema FC kontra Persija Jakarta tadi malam tak luput dari perhatian Aji Santoso. Hanya, pelatih 49 tahun itu tidak datang langsung ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sebab, Aji masih berada di Surabaya. Dia hanya melihat laga tersebut melalui layar televisi.

”Saya harus amati permainan mereka (Arema dan Persija),” kata Aji kepada Jawa Pos. Aji tak mau mengutus staf pelatihnya untuk datang langsung ke Stadion Kanjuruhan. Toh, pagi ini skuad Persebaya dijadwalka­n masih berlatih di lapangan Polda Jatim. Lagi pula, melihat melalui layar kaca juga lebih jelas untuk menganalis­is kekuatan lawan.

Aji memang butuh mengintip kekuatan lawan. Apalagi, musim ini Arema dan Persija diperkuat banyak pemain baru. Karena itu, Aji harus mempelajar­i betul bagaimana kekuatan dan kelemahan calon lawannya. Salah seorang pemain baru yang diwaspadai adalah Otavio Dutra dan Osvaldo Haay. Keduanya adalah mantan penggawa Persebaya Surabaya yang kini memperkuat Persija Jakarta.

”Ini kan era profesiona­l. Dengan pindahnya Osvaldo atau Dutra ke Persija, memang akan ada rivalitas. Tapi, itu sama sekali tidak jadi masalah bagi saya. Itu sudah biasa dalam sepak bola profesiona­l,” tegasnya.

Selain kesiapan teknis, Aji dan pasukannya harus menyiapkan mental tanding. Maklum, laga semifinal besok berlangsun­g di Stadion Kanjuruhan yang merupakan kandang rival. Beberapa mantan penggawa Arema FC, termasuk Aji, tentu bakal mendapat tekanan.

Apalagi, itu adalah kali pertama Aji datang ke Kanjuruhan sebagai pelatih

Persebaya. Tapi, Aji sudah siap menghadapi­nya. ”Kalau saya sih nggak masalah. Mau diteriaki karena saya ada di tim rival pun saya siap. Toh, saya sudah terbiasa menghadapi tekanan sejak jadi pemain dulu,” paparnya.

”Saya sekarang pelatih Persebaya. Saya harus profesiona­l dan maksimal buat Persebaya,” kata mantan pelatih Persela Lamongan itu. Aji hanya berharap laga semifinal bisa berlangsun­g lancar. ”Karena rivalitas kan hanya 90 menit saja,” ujarnya.

Justru yang dia khawatirka­n adalah kondisi skuadnya yang menipis. Sebab, Persebaya dipastikan tak bisa diperkuat Koko Ari Araya. Dampaknya, Persebaya bakal krisis bek sayap. Sebab, Rachmad Irianto juga bergabung dengan timnas.

Praktis, Green Force –julukan Persebaya– hanya memiliki Abu Rizal Maulana dan Nasir. ”Jadinya Abu Rizal nanti main di sebelah kanan, sementara Nasir di bek kiri,” terang Aji.

Jika Nasir absen, ada kemungkina­n M. Syaifuddin dipaksa turun sebagai bek kanan. Artinya, posisi bek kiri bisa diisi Abu Rizal. Tapi, Aji harus memastikan kondisi Syaifuddin sudah fit benar. Sebab, pemain 27 tahun itu sempat cedera di bagian kepala saat Persebaya bersua Sabah FA (8/2). Hal itu pula yang membuat Syaifuddin absen dalam tiga laga fase grup A PGJ 2020. Selain itu, Aji masih menunggu kondisi Irfan Jaya dan Mahmoud Eid yang masih kurang fit. ”Saya akan cek dulu kondisi mereka,” ujarnya.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? TERJEPIT: Otavio Dutra (kiri) dan Rohit Chand (kanan) mengepung Johan Alfarizi.
ANGGER BONDAN/JAWA POS TERJEPIT: Otavio Dutra (kiri) dan Rohit Chand (kanan) mengepung Johan Alfarizi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia