Lebih dari 50 Persen Wajah Baru PPK Surabaya
KANDIDAT anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang akan bekerja untuk pilwali Surabaya rata-rata orang baru. Banyak pula kandidat dari kaum milenial yang akan mengawal jalannya pemilihan di 31 kecamatan di Surabaya tersebut. Setelah namanama yang terpilih diumumkan kemarin (15/2), masyarakat diberi waktu hingga 21 Februari untuk memberikan tanggapan.
Berdasar pengumuman dari KPU Surabaya, kandidat dari 31 kecamatan itu telah diperingkat mulai satu hingga sepuluh. Hanya dua kecamatan, yakni Jambangan dan Sukolilo, yang diisi sembilan orang. Yang menduduki peringkat pertama hingga kelima akan diangkat sebagai anggota PPK. Kecuali, ada tanggapan dari masyarakat yang bisa membuktikan bahwa calon tersebut tak memenuhi syarat. Misalnya, yang bersangkutan merupakan anggota partai politik atau tim sukses pasangan calon di pemilu lalu.
Anggota KPU Surabaya Subairi mengungkapkan, dari urutan lima besar di tiap kecamatan itu, lebih dari 50 persen wajah baru. Banyak pula yang masih kategori milenial. Diharapkan, wajahwajah baru tersebut memberikan semangat baru pula untuk pilwali yang semakin bermartabat. ”Di Krembangan, misalnya, urutan lima teratas adalah wajah baru semuanya. Gunung Anyar, tiga baru, dua lama. lebih dari 50 persen lah yang baru,” ungkap Subairi kemarin.
Terkait dengan fenomena PPK baru itu, dia menyebutkan, memang ada ketentuan maksimal dua periode jabatan sebagai anggota PPK sebelumnya. Selain itu, ada tanggapan dari masyarakat terhadap calon petahana saat tahapan seleksi. Tanggapan tersebut disampaikan pada tahapan sebelumnya, yakni seusai tes tulis menjelang tes wawancara. ”Sepengetahuan saya, di Kenjeran ada (yang memberikan tanggapan, Red), Sukolilo ada, Gubeng yang paling banyak. Tapi, ya ndak rata semua kecamatan,” ungkap dia.
Partisipasi aktif masyarakat juga diperlukan dalam memberikan tanggapan atas caloncalon yang sudah terpilih. Terutama di urutan lima besar. Sebab, merekalah yang akan duduk di bangku anggota PPK. Bila ada tanggapan dengan identitas dan bukti yang jelas, ada tahapan untuk klarifikasi terhadap orang yang diadukan tersebut. Bila memang terbukti, yang bersangkutan bisa dianulir.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Surabaya M. Agil Akbar mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengetahui pengumuman PPK setelah tes wawancara. Bawaslu sudah meminta panitia pengawas kecamatan untuk turut serta meneliti profil orang-orang yang sudah lolos tersebut. ”Sampai sore ini belum ada temuan. Tim kami masih mencermati data orang-orang yang lulus itu,” ungkap Agil kemarin (15/2).
Sering blusukan kayak Ibuke (Wali Kota Tri Rismaharini, Red).”
IIN ROHIM, Relawan Pendukung Reni Astuti
Nah, itu seharusnya bisa diatasi dengan penambahan jaringan.”
MACHFUD ARIFIN Bacawali