Jawa Pos

Evaluasi Kios Kosong Pasar Nambangan

Dinas Koperasi dan UKM Tegur Pedagang yang Tak Aktif

-

SURABAYA, Jawa Pos – Jumlah pembeli di Pasar Nambangan, Kenjeran, kian bertambah. Meski terbilang ramai, hingga saat ini masih banyak kios kosong di pasar anyar tersebut. Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya berencana mengevalua­si keberadaan stan yang belum ditempati.

Dari penghitung­an, tercatat ada 35 kios yang masih kosong hingga kemarin (15/2). Pintunya tertutup dan dikunci. Kios-kios tersebut tersebar di lantai 1 dan 2. Karena belum ditempati, pintunya tampak usang dan kotor. ’’Kelihatann­ya memang belum laku. Sejak pasar dibuka, sama sekali belum ditempati,” kata Ida Utami, salah seorang pedagang.

Dia mengatakan sudah woro-woro kepada temannya untuk mempromosi­kan stan kosong. Namun, mereka menolak dengan alasan takut rugi. Sebab, kios-kios kosong diperuntuk­kan pedagang aksesori dan fashion. Penjual jenis produk tersebut juga sudah menumpuk di Pasar Nambangan. Warga tak berani untuk bersaing, apalagi sampai rugi.

Kabid Usaha Dinas Koperasi dan UKM Vivi Laitupa menegaskan bahwa instansiny­a sudah mengetahui adanya kios-kios kosong di Pasar Nambangan. Pemerintah melakukan evaluasi secepatnya. ’’Nanti dicek. Itu memang belum laku atau memang sengaja tak ditempati pemiliknya,” ungkapnya.

Vivi menegaskan, adanya kios kosong tidak berarti Pasar Nambangan kurang diminati. Hingga kini, permintaan untuk masuk terus bertambah. Namun, kebanyakan permohonan tersebut berasal dari penjual makanan mentah atau matang. ’’Sedangkan stan untuk pedagang makanan sudah penuh. Yang tersisa tinggal untuk fashion,” jelasnya.

Dia memastikan, pemerintah tak tinggal diam. Kios-kios kosong terus dipromosik­an kepada masyarakat. Bukan saja warga Kenjeran, melainkan juga masyarakat di kecamatan lain.

Lantas, mungkinkah kios dipakai untuk berjualan makanan? Vivi menyebut hal itu sulit direalisas­ikan. Sebab, desain pasar sudah dibuat secara jelas. Posisi stan makanan dan fashion tak bisa bercampur. ’’Lagi pula, pedagang makanan tak mungkin ditaruh di lantai 2. Pembelinya bisa berkurang,” kata Vivi.

Berdasar catatan dinas koperasi dan UKM, jumlah pedagang di Pasar Nambangan terus bertambah. Saat ini ada 400 penjual yang menempati stan di pusat perbelanja­an tersebut. Sebagian besar merupakan pedagang bahan makanan.

Vivi menegaskan, jalannya aktivitas di pasar terus dipantau. Beberapa pedagang yang tak aktif telah ditindak. Jatah stan mereka diambil karena menutup secara sepihak dan tak memberitah­ukan alasannya.

Sekadar informasi, Pasar Nambangan mulai dioperasik­an pertengaha­n tahun lalu. Pusat perbelanja­an itu sempat kosong cukup lama setelah selesai dibangun. Gara-garanya, ada kesalahan dalam pembanguna­n. Jumlah los dan kios tak sebanding dengan jumlah pedagang.

 ?? EKO HENDRI/JAWA POS ?? KHUSUS AKSESORI DAN FASHION: Banyak stan kosong di Pasar Nambangan.
EKO HENDRI/JAWA POS KHUSUS AKSESORI DAN FASHION: Banyak stan kosong di Pasar Nambangan.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia