Banjir, Raya Porong Ditutup Satu Jalur
Disebabkan Curah Hujan Tinggi dan Penurunan Tanah
SIDOARJO, Jawa Pos – Banjir tidak hanya merendam dua desa di Tanggulangin. Genangan juga menerjang Jalan Raya Porong. Tingginya curah hujan dan penurunan tanah menjadi penyebab utama.
Panjang bentangan air yang merendam Jalan Raya Porong sekitar 100 meter. Mulai exit toll Porong hingga wilayah Desa Mindi. Air menggenangi sisi barat jalan nasional tersebut. Ketinggian air sekitar 20–30 cm. Polisi menutup satu lajur yang terendam. Kendaraan diarahkan melintas di sisi timur.
Panit 1 Lantas Polsek Tanggulangin Aiptu Sis Mardianto turun memantau lalu lintas di Jalan Raya Porong. Sejak pagi dia memutuskan menutup lajur yang terendam. ’’Arus lalu lintas contra flow. Dilewatkan jalur yang tidak terendam,’’ tuturnya kemarin (15/2).
Dia menjelaskan, banjir merendam Jalan Raya Porong sejak Jumat (14/2). Tingginya intensitas hujan menjadi pemicu utama. Ditambah, pompa air milik Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) tidak beroperasi karena rusak. Air mandek di badan jalan. ’’Awalnya, ketinggian air mencapai 50 cm,’’ ucapnya.
Baru pukul 10.00 kemarin PPLS menurunkan satu pompa portabel. Air dialirkan menuju boezem PPLS. Ketinggian air berangsur surut. Dari pantauan di lokasi pukul 11.00, ketinggian menjadi 30 cm.
Bukan hanya di Jalan Raya Porong. Banjir juga kembali menggenangi Desa Pesawahan. Tahun ini sudah dua kali desa tersebut terendam. Ketinggian air di Desa Pesawahan sekitar 30 cm. Sejumlah
1 2
Jalan Raya Porong
Air merendam jalan sisi barat, panjang bentangan 100 meter. Kedalaman air 30 cm. Desa Pesawahan, Porong Genangan merendam RT 2, RW 2. Ketinggian air mencapai 30 cm.
rumah di RT 2, RW 2, terendam. Warga menutup jalan yang tergenang dengan menggunakan sofa. ’’Kalau tidak ditutup, kendaraan lewat. Air
3 4
Desa Kedungbanteng, Tanggulangin
Tiga RT terdampak. Ketinggian air mencapai 30 cm. Desa Banjarasri, Tanggulangin
Enam RT terdampak. Ketinggian air mencapai 30 cm. masuk ke rumah,’’ ucap Sri Asih, salah seorang warga.
Menurut Sri, Desa Pesawahan kerap terendam banjir. Setiap hujan deras genangan pasti muncul.
’’Harapan kami pemkab segera meninggikan jalan,’’ ucapnya.
Pakar geologi ITS Dr Ir Amien Widodo menuturkan, penyebab genangan di Jalan Porong adalah penurunan tanah meski berkalikali jalan ditingkatkan. Tahun lalu Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII meninggikan ruas itu 2 meter. ’’Namun, sama seperti tahun sebelumnya, tetap terendam,’’ tuturnya.
Menurut Amien, satu-satunya solusi penanganan banjir di Jalan Raya Porong memang hanya peninggian jalan. Meski cara itu membutuhkan biaya yang tidak murah. ’’Kalau nambal terus memang rugi besar,’’ ucapnya.
Amien juga sudah merancang solusi untuk permukiman warga yang terendam banjir. Terutama di Tanggulangin. Yakni, warga harus mengubah desain rumah. ’’Ditinggikan atau membuat rumah panggung,’’ paparnya.
Lantas, bagaimana jika permukaan tanah terus turun? Amien menyarankan warga untuk pindah dari lokasi itu. Untuk sementara, kawasan dikosongkan. ’’Sampai kapan. Sampai tidak ada tanda-tanda penurunan tanah,’’ paparnya.
Amien belum bisa memastikan sampai kapan kawasan sekitar tanggul terus turun. Sepanjang lumpur masih menyembul, permukaan tanah dipastikan terus turun.