Driver Ojol-Debt Collector Bentrok di Tiga Titik
SLEMAN, Jawa Pos – Ratusan driver ojek online (ojol) terlibat bentrokan dengan puluhan tukang tagih alias debt collector (DC) di Sleman, Jogjakarta, kemarin (5/3)
Kerusuhan bahkan sempat meluas di beberapa lokasi.
Dari informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jogja, kerusuhan diduga dipantik oleh kabar penganiayaan yang dilakukan oknum DC kepada seorang driver ojol.
Kericuhan pertama terjadi di kantor Grab di kompleks Casa Grande, Ring Road Utara. Ratusan driver ojol datang karena mendengar kabar bahwa puluhan DC menyerang kantor Grab. Aksi saling lempar batu sempat terjadi beberapa menit. Arus lalu lintas di kawasan tersebut pun macet.
Riyanto, 40, salah seorang driver ojol, mengungkapkan, rekanrekannya sesama driver ojol melihat oknum DC melakukan perusakan di kantor Grab. Karena itu, emosi ratusan driver ojol tersulut. Solidaritas mereka menguat hingga akhirnya menyerang kelompok DC tersebut.
Sementara itu, Kapolres Sleman AKP Rizky Febriansyah menjelaskan, kericuhan di kantor Grab tersebut diduga terjadi karena kesalahpahaman. Dia menyatakan, pihak DC mendatangi kantor Grab hanya untuk melakukan mediasi. ”Namun, mereka (driver ojol, Red) menganggap kantor Grab diserang,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jogja kemarin.
Polisi akhirnya berhasil meredam kericuhan di kantor Grab itu. Namun, tidak berarti bentrokan berakhir. Ratusan driver ojol dari beberapa penyedia aplikasi ganti menggeruduk kantor penyedia jasa DC, yakni PT Bala Manunggal Abadi (BMA), di Jalan Wachid Hasyim.
Kantor itu menjadi sasaran amukan para driver ojol. Meja, kursi, komputer, dan peralatan kantor dihancurkan. Nota bukti kredit kendaraan terlihat berhamburan di jalan. ”Driver ojol ngelemparin kantor itu pakai batu. Terus, meja kursi dibawa ke luar dan dibakar. Nota kredit juga pada dibuang ke jalan,” ungkap seorang warga di lokasi kejadian.
Sementara itu, pihak PT BMA tak mau dimintai keterangan oleh wartawan. Saat ditemui Jawa Pos Radar Jogja, para pegawai kantor sibuk membersihkan puing-puing bekas kerusuhan di balik garis polisi.
Bentrokan juga terjadi di wilayah Babarsari. Aksi lempar batu dan perusakan kendaraan terjadi di lokasi tersebut. Dari pemantauan Jawa Pos Radar Jogja di lokasi kejadian, massa driver ojol meminta kasus kekerasan oleh DC segera diusut. Mereka juga menuntut adanya jaminan keamanan saat bekerja. Permintaan tersebut disanggupi polisi. Setelah itu, barulah massa driver ojol di Babarsari membubarkan diri sekitar pukul 19.30.
Kapolres Sleman AKP Rizky Febriansyah berjanji mengusut akar permasalahan kericuhan tersebut. Dia menyatakan, saat ini jajarannya memeriksa beberapa saksi. Rizky juga meminta driver ojol yang menjadi korban kekerasan maupun perusakan melapor untuk mempermudah penyelidikan.
”Informasi awal, ada perusakan motor ojol di sini. Namun, itu belum jelas. Tentu akan kami telusuri kepastiannya. Pihak yang merasa dirugikan kami imbau segera melapor,” tegasnya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda DIJ Kombespol Yulianto mengimbau semua pihak untuk menahan diri. Dia menegaskan, saat ini jajaran kepolisian di Polda DIJ bersama stakeholder lain mengupayakan penyelesaian masalah. Karena itu, semua pihak diminta tidak memperkeruh suasana.
”Karena akan membuat masalah tidak bisa segera diselesaikan. Kalau ada pelanggaran hukum dalam peristiwa ini, pasti akan dilakukan tindakan hukum yang proporsional,” ujar mantan Kapolres Sleman itu.