California Nyatakan Status Darurat
Singapura Miliki Alat Deteksi Baru
TOKYO, Jawa Pos – Penduduk Tiongkok, Korea Selatan (Korsel), Iran, dan Italia harus bersabar. Meski tidak terjangkit virus korona, penduduk dari empat negara itu sulit pergi ke mana-mana. Saat ini banyak negara yang menolak kedatangan turis dari negara-negara yang termasuk hot spot Covid-19 tersebut. Misalnya, Australia, Jepang, Singapura, dan Indonesia.
Harian Yomiuri melaporkan bahwa pemerintah Jepang akan membatasi kedatangan pesawat dari Tiongkok dan Korsel ke dua bandara saja. Yaitu, Bandara Internasional Narita dan Kansai. Semua jalur laut akan dihentikan. Orang yang datang dari dua negara itu akan dikarantina di fasilitas medis. Untuk menghentikan aliran turis, pemerintah juga menangguhkan sementara pengeluaran visa untuk penduduk dari negara-negara hot spot.
Saat ini ada lebih dari seribu orang yang dinyatakan positif Covid-19 di Jepang. Sekitar 700 di antaranya adalah pasien dari kapal pesiar Diamond Princess. Sudah ada 12 orang yang meninggal di Jepang.
Singapura melakukannya lebih dulu. Sejak Rabu (3/3), mereka membuat larangan baru. Siapa pun yang baru mengunjungi Iran, Korsel, dan wilayah utara Italia dalam 14 hari terakhir tidak boleh masuk Singapura lebih dulu. Australia baru melakukan langkah tersebut kemarin (5/3). Pengunjung dari Tiongkok, Iran, dan Korsel dilarang. Tapi, yang dari Italia masih diperbolehkan masuk dengan pemeriksaan yang lebih ketat.
”Ini dilakukan untuk memberikan perlindungan terbaik dan memungkinkan kami memperlambat tingkat penularan,” ujar Perdana Menteri Australia Scott Morrison sebagaimana dikutip The Straits Times.
Mulai kemarin, pemerintah Singapura juga menggunakan alat baru penguji virus korona. Alat yang diproduksi atas kerja sama antara Home Team Science & Technology Agency (HTX) dan Verdus Laboratories itu akan digunakan untuk mengetes sampel uji usap atau swab yang dikumpulkan petugas di tempattempat pemeriksaan.
HTX COVID-19 test kit diklaim memiliki keakuratan 99 persen. Alat itu sudah bisa menunjukkan hasil dalam tiga jam.
Tiongkok, Iran, Italia, maupun Korsel sejatinya sudah melakukan segala upaya untuk mencegah penularan. Namun, usaha tersebut hingga kini belum menunjukkan hasil maksimal. Presiden Iran Hassan Rouhani bahkan sudah menyatakan bahwa virus mematikan itu telah menyebar ke hampir seluruh provinsi.
Kemarin ada 15 kematian baru di Iran. Total sudah ada 107 nyawa melayang akibat virus korona di Negeri Para Mullah tersebut. Universitas dan sekolah diliburkan hingga awal April. Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki meminta penduduk tidak menggunakan waktu libur sekolahnya sebagai kesempatan untuk berjalan-jalan. Penduduk diharapkan tinggal di dalam rumah.
Di sisi lain, Korsel menambah daftar kota yang menjadi zona perawatan khusus. Yaitu, Kota Gyongsan. Dua lainnya adalah Daegu dan Cheongdo. Ada 6.088 orang positif Covid-19 di Korsel. Sebanyak 760 di antaranya adalah kasus baru. Korban jiwa telah mencapai 40 orang. Sebanyak 70 persen pasien di Korsel terletak di Daegu.
Sementara itu, ribuan penumpang kapal pesiar Grand Princess bakal mengalami nasib serupa dengan Diamond Princess. Salah seorang penumpang yang turun di California, AS, kurang dari dua pekan yang lalu telah meninggal akibat virus korona. Pria 71 tahun itu ditengarai tertular di kapal dalam perjalanan dari San Francisco ke Meksiko pada 11–21 Februari lalu.
Kini Grand Princess tersandera di perairan California. Penumpang tidak boleh turun dan akan diperiksa satu per satu. Ada 2.500 penumpang di kapal itu. Sebanyak 11 penumpang dan 10 kru sudah menunjukkan gejala tertular.
Gubernur California Gavin Newsom kemarin mendeklarasikan status darurat. Menurut dia, saat ini petugas sedang melacak siapa saja yang sudah berhubungan dengan pasien. Jika tidak cepat ditangani, California mungkin akan bernasib sama seperti Yokohama, Jepang.