Jawa Pos

Serius Godok Stimulus Jilid II

Insentif Pariwisata Sesuaikan Waktu

-

JAKARTA, Jawa Pos – Di seluruh dunia, wabah korona memukul sektor industri. Tidak terkecuali Indonesia. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memperkira­kan kinerja industri turun sekitar 30 persen dalam dua bulan pertama tahun ini. Karena itu, para pelaku usaha berharap pemerintah memberlaku­kan relaksasi ekspor dan impor.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan bahwa industri yang terdampak adalah pariwisata, manufaktur, elektronik, dan otomotif. ”Ratarata turun hampir 25–30 persen sejak Januari sampai Februari,’’ tuturnya kemarin (5/3).

Saat ini, imbuh Rosan, pengusaha berkomunik­asi intensif dengan pemerintah untuk mengantisi­pasi wabah korona. ’’Kebijakan fiskal sudah. Moneter sudah.

Omnibus law ini reformasi struktural sudah. Tapi, hal-hal yang menyangkut ekspor impor sedang kami bicarakan,’’ ujarnya.

Rosan menyebut elektronik sebagai industri yang paling terdampak. Selama Januari–Februari, wabah korona mengakibat­kan impor dari Tiongkok turun sampai 30 persen. ’’Yang paling terpukul elektronik karena hampir 50 persen dari Wuhan,’’ jelasnya.

Kemarin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa stimulus ekonomi jilid II sedang digodok lebih lanjut. ’’Kami formulasik­an arahnya bagaimana, jenisnya apa saja, dan ditujukan untuk sektor apa. Mekanismen­ya seperti apa,’’ ujarnya saat ditemui di kompleks Bank Indonesia.

Namun, dia juga mengungkap­kan bahwa defisit APBN lebih besar dari 1,76 persen terhadap PDB seiring dengan adanya stimulus itu. ’’Kami pasti mengantisi­pasi. Ini akan meningkat sesuai kondisi yang ada. Besarannya akan selalu kami update tiap bulan,’’ ucapnya.

Ani juga memastikan pihaknya terus melihat perkembang­an dan dinamika ekonomi seiring dengan wabah Covid-19. Ani juga memastikan pemberian insentif sektor pariwisata tetap berjalan. Terutama terkait dengan pembebasan pajak hotel dan restoran. ’’Enggak (ditunda), kalau memang timing-nya enggak tepat, bisa saja dimundurka­n. Jadi kita fleksibel,’’ katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinato­r Bidang Perekonomi­an Airlangga Hartarto menegaskan bahwa paket stimulus ekonomi jilid II akan mendorong sektor riil. ’’Pemerintah akan mengeluark­an paket kedua terkait dengan kemudahan impor dan ekspor,’’ ujarnya.

Upaya mendorong sektor riil, kata Airlangga, juga dilakukan dengan memantau situasi kredit dan dana yang masuk ke perbankan. Stimulus itu diharapkan bisa mendorong roda perekonomi­an bersamaan dengan insentif jilid pertama yang sebelumnya telah diumumkan.

’’Kami telah mendengark­an masukan dari stakeholde­r dan CEO perbankan serta menyampaik­an prioritas pemerintah lewat stimulus paket pertama. Harapannya, transmisi penurunan suku bunga BI bisa dirasakan masyarakat,’’ tuturnya.

Dia menambahka­n bahwa stimulus kali ini juga akan membantu perusahaan-perusahaan berskala menengah.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia