Sebar Pencegah Virus di Tempat Umum
Pasang Wastafel Portabel, Perbanyak Hand Sanitizer di Kantor Pelayanan Publik
SURABAYA, Jawa Pos – Mal Pelayanan Publik Siola sudah hampir mirip rumah sakit saja. Sangat mudah ditemui botol hand sanitizer yang tertempel di dinding. Di depan gedung yang dulu pusat perbelanjaan tersebut, dibangun wastafel baru tepat di dekat pintu masuk.
Wastafel itu memang dipasang atas perintah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menangkal persebaran virus korona. Begitu pula penempatan botol-botol hand sanitizer tersebut. Meski, belum ada laporan resmi tentang orang di Surabaya dan sekitarnya yang positif terjangkit virus Covid-19 tersebut
Wastafel disediakan agar orang mudah mencuci tangan. Itulah cara paling mudah meredam potensi persebaran melalui sentuhan tangan.
Kemarin (5/3) Risma yang mengajak Wakil Ketua KPK Lilik Pintauli Siregar berkeliling juga mencoba wastafel di sisi utara Siola. Dia mencuci tangan dengan sabun yang tersedia di dekat wastafel tersebut. Di lantai 3, Risma dan Lilik juga memencet botol hand sanitizer, lantas mengusapkannya di tangan mereka. ’’Biar bersih,’’ kata Risma sambil mencuci tangannya.
Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya Iman Krestian Maharhandono mengungkapkan, sudah ada 20 titik yang dipasangi wastafel tersebut. Jumlah itu bakal terus ditambah sampai dalam batas unit yang dinilai cukup. ’’Modelnya portabel. Sudah ada di sekitar Taman Surya dan tamantaman lain serta beberapa sekolah,’’ jelas Iman kemarin.
Ada pula penambahan dua titik di kantor pemkot di Jalan Jimerto. Lalu, satu titik di kantor inspektorat, unit layanan pengadaan (1 titik), bagian perlengkapan (1 titik), dekat kantor satpol PP dan linmas (2 titik), serta kantor humas (1 titik). Di sekolah, wastafel akan dipasang di SMPN 29, SMPN 62, SMPN 53, serta SDN Kedung Cowek. ’’Rencananya bakal tersebar,’’ ungkap Iman.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, sejatinya pemasangan botol hand sanitizer itu bukan hal baru di Siola. Sebelum kasus virus korona merebak, ada botol hand sanitizer tersebut. ’’Tapi, memang jumlahnya tak sebanyak sekarang ini,’’ ujar dia.
Pejabat yang akrab disapa Feni itu menyatakan, antisipasi untuk menghadapi wabah virus korona bukan hanya itu. Ada pula pembagian masker kepada warga. Masker sudah dibagikan dari puskesmas ke kelurahan. ’’Kalau sakit batuk ke puskesmas, diberi masker. Kalau masyarakat sehat, untuk apa?’’ terang Feni.
Selain itu, puskesmas sudah dilengkapi thermal gun. Alat tersebut digunakan untuk mengecek suhu tubuh. Di 63 puskesmas di Surabaya, setidaknya masing-masing memiliki dua alat tersebut.
Thermal gun juga disiapkan di terminal serta armada Suroboyo Bus. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Irvan Wahyudrajad mengungkapkan bahwa hand sanitizer juga sudah dipasang di sejumlah kantor dishub. ’’Sementara ada 25 thermal detector dari dinkes,’’ ungkap Irvan.
Petugas yang membantu masyarakat naik Suroboyo Bus dan petugas di terminal akan diminta ikut memanfaatkan alat tersebut. Suhu tubuh calon penumpang yang naik Suroboyo Bus bakal dideteksi. Bila ditemukan ada penumpang yang demam tinggi, akan ada penanganan lebih lanjut. Dishub bakal berkoordinasi dengan dinkes untuk penanganan tersebut.
Irvan menyebutkan, yang paling mendapat perhatian serius adalah tempat kedatangan orang dari luar kota. Misalnya, Terminal Purabaya dan Osowilangun. Terminal-terminal itu memang terkoneksi dengan bus antarkota dalam provinsi serta antarkota antarprovinsi. ’’Kami maksimalkan kepada warga yang dari luar kota,’’ tutur dia.