Jawa Pos

Kompetisi Berikutnya Harus Lebih Inovatif

-

SURABAYA, Jawa Pos – Banyak yang mengingink­an kompetisi Surabaya Smart City (SSC) kembali digelar. Namun, ada beberapa hal yang perlu ditingkatk­an agar event yang merupakan kerja sama pemkot dengan Jawa Pos itu bisa memberikan dampak positif yang lebih luas.

Hal itu menjadi topik utama dalam diskusi yang digelar Second Muse di Visma Coffee Art & Co-Working Space kemarin (5/3). Tim dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH) dan dinas lingkungan hidup (DLH) hadir dalam forum tersebut. Termasuk Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS) dan perwakilan peserta SSC 2019.

Banyak ide yang dituangkan di dalam diskusi itu. Salah satunya, terkait dengan keberlanju­tan program inovatif tersebut. ”Kami sangat mengapresi­asi Bu Risma (Wali Kota Tri Rismaharin­i, Red) yang memberikan support penuh terhadap program ini,” kata Anas, perwakilan DKRTH.

Menurut dia, program tersebut perlu dilanjutka­n untuk tahun-tahun berikutnya. Sebab, dampak di tengah masyarakat sangat terasa. Bukan hanya soal pengelolaa­n sampah. Warga juga bisa semakin peduli terhadap lingkungan. ”Yang sulit adalah menciptaka­n habit positif di tengah masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Erna, perwakilan juara SSC dari Babatan Pilang, Wiyung, menilai, diperlukan kebijakan khusus agar warga mau bergerak. Jadi, tanpa harus ada lomba, warga sudah mau peduli terhadap lingkungan.

Perwakilan Second Muse Daula Oktoriani memastikan, hasil diskusi itu akan diusulkan ke pemerintah kota sebagai pemangku kebijakan. Dia berharap ada timbal balik yang positif atas saran dan masukan dalam forum diskusi tersebut.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? REMBUK BARENG : Renni Widya (kiri) dari Second Muse berdiskusi dengan perwakilan peserta dari Babatan Pilang soal keberlanju­tan program SSC kemarin.
FRIZAL/JAWA POS REMBUK BARENG : Renni Widya (kiri) dari Second Muse berdiskusi dengan perwakilan peserta dari Babatan Pilang soal keberlanju­tan program SSC kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia