Bawa Koleksi Kartini ke Museum 10 Nopember
– Puluhan barang peninggalan RA Kartini tertata rapi di ruang auditorium Museum 10 Nopember kemarin (5/3). Mulai pakinangan, bokor,
bothekan, mesin ketik, Alquran, tempat tinta, kaca dan meja hias, hingga buku tulisan tangan RA Kartini. Pemkab Rembang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk melangsungkan pameran demi menyambut hari Kartini bulan depan.
Selain barang tersebut, ada foto keluarga RA Kartini. Misalnya, sosok suami RA Kartini Raden Mas Adi Pati Ario Djojoadiningrat dan putranya RM Soesalit Djojoadhiningrat.
Selain itu, replika perahu kuno Punjulharjo dibawa ke Surabaya. Perahu yang berukuran 15 meter x 4,7 meter itu ditemukan pada Sabtu, 26 Juli 2008, pukul 07.30, di Desa Punjulharjo, Kabupaten Rembang.
Perahu kuno Punjulharjo mempunyai peran penting di dunia maritim. Pada zaman penjajahan, perahu tersebut kerap digunakan untuk mengirim barang dagangan jarak jauh. Misalnya, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan mancanegara.
Semua koleksi kuno itu berhasil membuat pengunjung yang datang terpukau. Terutama koleksi perahu kuno Punjulharjo, tulisan asli RA Kartini, serta kaca dan meja hias milik pelopor kebangkitan perempuan itu.
Rendy Kusuma, misalnya. Remaja 16 tahun tersebut mengaku baru kali pertama melihat perahu kuno Puljoharjo dan barang peninggalan RA Kartini. Setelah berkunjung ke pameran, Rendy merasa banyak ilmu baru yang didapatkannya. ”Kalau cerita soal RA Kartini, sebagian besar sudah tahu. Hanya, barang peninggalannya yang belum lihat secara langsung,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang Dwi Purwanto menyatakan, pameran digelar Kamis (5/3)–Minggu (8/3).
Memilih RA Kartini sebagai tema dalam pameran bertujuan memberikan edukasi tentang sejarah atau perjuangan yang dilakukan RA Kartini pada semasa hidupnya. ”Terutama kepada pelajar dan kaum remaja lainnya. Karena itu, agar suasana tidak membosankan, beberapa kegiatan dilakukan. Seperti kuis dan diskusi bersama,” kata Dwi.
Pemkab Rembang baru kali pertama menggelar pameran di Museum 10 Nopember, Surabaya. Pihaknya menargetkan, pameran dapat mendatangkan tujuh ribu pengunjung. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara.