Tim-Tim Jatim Bertumbangan
KEDIRI, Jawa Pos – Pekan ketiga Liga 1 2020 sangat tidak bersahabat bagi tim-tim Jawa Timur. Setelah Persebaya Surabaya keok 3-4 oleh Persipura Jayapura dan Persela Lamongan menyerah 2-1 kepada Borneo FC (13/3), kemarin giliran Arema FC dan Persik Kediri yang tumbang di tangan lawan.
Arema FC dipaksa menyerah dua gol tanpa balas oleh
PSIS Semarang di Stadion Moch. Soebroto, Magelang. Sementara itu, Persik harus menanggung malu karena kalah di kandang sendiri, Stadion Brawijaya, Kediri. Persik kalah tipis 0-1 oleh sesama tim promosi, Persiraja Banda Aceh.
Hasil yang menyakitkan bagi Persik. Apalagi, petaka datang saat laga baru berjalan satu menit. Persik lengah dan Defri Rizki mampu membuat gol cantik ketika para pemain ’’belum berkeringat’’. ’’Jujur, kami kecewa dengan hasil ini. Kami kehilangan poin di kandang. Ini menyakitkan,’’ kata pelatih Persik Joko Susilo. ’’Saya tekankan sejak di ruang ganti. Harus siap dan konsentrasi. Sedikit peluang pasti bisa dimanfaatkan. Tetapi, ya inilah sepak bola,’’ imbuh pelatih yang akrab disapa Gethuk itu.
Bukan berarti Persik tanpa perlawanan. Mereka pun berusaha bangkit. Hanya, lini pertahanan Persiraja terlalu kukuh. Umpan silang Faris Aditama yang biasanya mematikan pun mudah dipatahkan barisan pertahanan Persiraja.
’’Tapi, saya apresiasi pemain yang sudah bekerja keras untuk menang. Kami masih punya optimisme untuk bisa mencapai target manajemen,’’ ucap mantan pelatih Arema FC tersebut.
Dalam duel kemarin pun, tim berjuluk Macan Putih itu kembali kehilangan bek tengah. Setelah pada laga kontra Bhayangkara FC Andi Ibo yang mendapat kartu merah, kemarin giliran Ante Bakmaz yang mandi lebih cepat pada menit ke-60. Kapten Persiraja Feri Komul yang terlibat cekcok dengan Bakmaz pun mendapat ganjaran kartu merah. ’’Saya selalu berteriak jangan emosi. Harus kontrol. Ini nanti jadi catatan saya. Akan saya diskusikan dengan pemain,’’ kata Gethuk.
Di sisi lain, kemarin menjadi kemenangan perdana bagi Persiraja. Dalam dua laga sebelumnya, mereka selalu memetik hasil imbang. Persiraja juga mencatat hasil positif dari dua laga tandang. Mereka pulang ke Aceh dengan mengantongi empat poin.
Persiraja juga mencatatkan diri sebagai tim yang belum kebobolan bersama Madura United. Selain kukuhnya lini pertahanan, performa Fakrurrazi Quba di bawah mistar Persiraja pun cukup cemerlang.
’’Ya, semoga konsisten ke depan. Kalau pertandingan tadi, kami lucky saja. Tetapi, ini juga kemenangan anak-anak,’’ ucap pelatih Persiraja Hendri Susilo.
Sementara itu, Arema FC yang optimistis bisa memetik poin di Magelang sebenarnya memulai laga dengan cukup baik. Hanya, peluang yang didapat belum bisa dimanfaatkan menjadi gol. Sampai akhirnya, mereka kecolongan pada menit akhir babak pertama.
Hari Nur Yulianto sukses menjebol gawang Arema FC pada menit ke-45. Bertekad memperbaiki performa di babak kedua, lagi-lagi kesialan menimpa Hendro Siswanto dkk. Babak kedua baru berjalan dua menit, giliran Bruno Silva yang merobek gawang Arema FC yang dikawal Teguh Amiruddin.
’’Babak kedua kami kesulitan karena gol cepat itu. Tetapi, kami mencoba untuk cetak gol. Hanya, belum berhasil,’’ ucap pelatih Arema FC Mario Gomez. ’’Ini memang kekalahan bagi kami. Tetapi, pemain sudah bekerja
keras,’’ imbuh mantan pelatih Borneo FC itu.
Sayang, laga Arema FC kontra PSIS kemarin diwarnai kerusuhan dua suporter. Kegaduhan itu dipicu saling ejek yang berlanjut saling lempar botol dari Aremania dan suporter PSIS.
Kerusuhan menjadi-jadi saat laga usai. Suporter PSIS sampai turun ke lapangan. Begitu pun Aremania. Untung, panitia pelaksana sigap. Kerusuhan akhirnya mereda setelah gas air mata ditembakkan.