Harus Siap Hadapi Mimpi Buruk
Minions ke Final All England
BIRMINGHAM, Jawa Pos – Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengunci tiket ke final All England 2020. Dalam semifinal di Arena Birmingham tadi malam, pasangan nomor satu dunia tersebut mengalahkan ganda Taiwan Lee Yang/Wang Chi-lin 21-18, 21-13. Tidak ada kesulitan berarti. Pasangan berjuluk Minions itu menang hanya dalam waktu 35 menit.
Tapi, memang bukan Lee/Wang tantangan terberat Minions. Melainkan lawan di final hari ini. Juara All England 2017 dan 2018 itu berpotensi bertemu batu kripton mereka: Hiroyuki Endo/ Yuta Watanabe. Pasangan nomor enam dunia itu bertarung dengan ganda Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dini hari tadi.
Endo/Watanabe adalah mimpi buruk buat Minions. Hampir setahun Marcus/Kevin gagal mengalahkan pasangan tersebut. Tepatnya sejak final Kejuaraan Asia 2019. Ketika mereka secara menyakitkan dihabisi 18-21, 3-21.
Kekalahan tersebut begitu traumatis. Bukan hanya bagi fans, melainkan juga buat Minions sendiri. Buktinya, setelah momen itu, Marcus/Kevin tidak pernah lagi mampu menang atas Endo/Watanabe dalam empat kesempatan beruntun. Kekalahan terakhir terjadi pada semifinal BWF World Tour Finals Desember lalu.
Ketika diwawancarai tadi malam, Marcus/Kevin belum mengetahui siapa lawan mereka. Antara Ivanov/Sozonov atau Endo/Watanabe. Karena itu, mereka tidak bisa memberikan jawaban spesifik soal calon lawan. ’’Pasti lawan siapa saja harus siap. Kami siap melakukan yang terbaik dan enjoy permainannya saja,’’ kata Marcus seperti dikutip dari pernyataan pers PP PBSI.
Pelatih Herry Iman Pierngadi mengatakan hal yang sama ketika dihubungi tadi malam. ’’Belum mikirin lawan. Nanti saja kalau sudah ketahuan lawannya siapa. Dijalani satu per satu saja,’’ ujarnya melalui pesan singkat.
Yang jelas, Marcus/Kevin masih penasaran dengan gelar ketiga All England. Tahun lalu, ketika digadang-gadang membukukan hat-trick, mereka malah kandas di babak pertama. ’’Pastinya kami ingin membayar kesalahan tahun kemarin. Tapi, kami nggak mau berlebihan juga. Kami sudah ke final, jadi mau melakukan yang terbaik aja,’’ jelas Kevin.
Dua pekan sebelum All England, Herry mengungkap bahwa dirinya telah mengedril Marcus/Kevin dengan latihan khusus untuk menghadapi Endo/Watanabe. Kuncinya adalah defense Marcus yang lebih kuat serta penempatan bola Kevin yang lebih sulit. Itu penting agar lawan tidak mudah mengincar Marcus. ’’Angkatan dan pengembalian bola Kevin harus akurat,’’ kata Coach Naga Api, julukannya, di Cipayung kala itu.
Yang bikin percaya diri, penampilan Minions di All England kali ini sangat bagus. Sedikit mengkhawatirkan pada babak pertama ketika mereka harus bermain rubber game melawan pasangan nomor 35 dunia. Tapi, mulai babak kedua hingga semifinal, semua berjalan mulus. Kemarin pun mereka bermain tanpa cela.
’’Pertandingan tadi (tadi malam, Red) kami langsung siap dari awal. Kami nggak mau lengah dan berhasil menekan terus. Walaupun game kedua mereka sempat unggul, kami tetap optimistis kalau kami bisa membalikkan keadaan,’’ papar Kevin. ’’Game kedua itu, beberapa kali saya mau ngenet, nggak sampe, nggak sampe, jadi dari situ mereka lebih berani,’’ imbuhnya.
Sementara itu, All England bakal menjadi turnamen BWF terakhir bulan ini. Mulai Senin (16/3), BWF menghentikan seluruh tour untuk mengantisipasi persebaran virus korona baru. Kebijakan itu berlaku hingga 12 April. Ada empat turnamen berkategori super 300 ke atas yang terdampak. Misalnya, Singapore Open dan Malaysia Open.
Berhubung semua turnamen itu masuk kualifikasi Olimpiade, apa yang terjadi dengan penghitungan poin? BWF belum memutuskan. Mereka akan mengumumkan dampak pembatalan turnamen terhadap poin kualifikasi dalam waktu dekat. ’’Saya kira itu merupakan kebijakan tepat yang diambil BWF untuk saat ini,’’ kata Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto.