Syukurlah, Skuad Toronto Raptors Negatif Covid-19
Bintang NBA Sumbang Gaji Tukang Pel
TORONTO, Jawa Pos – Ketika pemain Utah Jazz Rudy Gobert dinyatakan positif terjangkit Covid-19 Kamis lalu (12/3), anggota skuad tim lawan, Toronto Raptors, ikut panik. Sebab, dua hari sebelumnya (10/3), mereka bertandang ke markas Jazz di Vivint Smart Home Arena, Salt Lake City. Laga itu menjadi pertandingan terakhir Raptors maupun Jazz.
Pada laga tersebut, Gobert masih bermain seperti biasa. Dia turun sebagai starter Jazz. Center berkebangsaan Prancis itu bahkan berada di lapangan cukup lama, yakni 32 menit. Karena itu, pada Kamis lalu, seluruh rombongan Raptors yang ikut melawat ke markas Jazz langsung menjalani tes untuk memastikan bahwa mereka tak tertular virus berbahaya tersebut.
Yang melegakan, berdasar rilis resmi Raptors kemarin, tidak ada satu pun dari rombongan tersebut yang dinyatakan positif. ’’Hanya ada satu orang yang hasil tesnya tertunda. Tapi, selain itu, semua dinyatakan negatif,” tulis Raptors dalam rilis resmi dilansir ESPN.
NBA sendiri menghentikan liga untuk 30 hari ke depan sejak Kamis lalu (12/3). Langkah itu diambil sesaat setelah Gobert dipastikan terjangkit virus tersebut. Pemain yang mendapat anugerah individu NBA Defensive Player of the Year dua tahun berturutturut pada 2018 dan 2019 itu dinyatakan positif saat menjalani tes sebelum pertandingan Jazz melawan Oklahoma City Thunder di Chesapeake Energy Arena, Oklahoma City (12/3).
Sejauh ini, sudah ada dua pemain Jazz yang dipastikan terjangkit virus korona. Selain Gobert, point guard Donovan Mitchell dinyatakan positif. Kemarin NBC Sport juga mengonfirmasi bahwa seorang anak kelas II sekolah dasar di Rhode Island positif terjangkit korona setelah menyaksikan laga Jazz kontra Boston Celtics Sabtu lalu (7/3).
Saat itu, dia sempat bersentuhan dengan Gobert ketika meminta foto dan tanda tangan. Namun, belum bisa dipastikan apakah anak itu mendapatkan virus tersebut akibat interaksi dengan Gobert atau dengan orang lain. Meski sudah memutuskan menghentikan liga selama 30 hari, Komisioner NBA Adam Silver masih membuka kemungkinan NBA dihentikan lebih lama. Semua bergantung perkembangan terkini dari pandemi tersebut di Amerika Serikat (AS).
Silver juga enggan berwacana saat ditanya kemungkinan pertandingan NBA tetap dilangsungkan tanpa penonton.
’’Fokus utamanya saat ini adalah tidak membahayakan keselamatan siapa pun tanpa terkecuali. Dan, untuk memutuskan itu, sepertinya masih terlalu dini,” ucap pria berkepala plontos tersebut.
Berhentinya liga sebulan penuh juga membuat orang-orang yang bekerja di arena-arena NBA menganggur untuk sementara waktu. Hal itu mengundang simpati beberapa tim dan bintang NBA. Apalagi, banyak di antara mereka yang berstatus pekerja harian dengan upah per jam. Salah satunya tukang pel lapangan.
Rookie New Orleans Pelicans Zion Williamson kemarin mengumumkan di Instagram bahwa dirinya akan menanggung gaji para pekerja di markas Pelicans, Smoothie King Center, selama 30 hari ke depan. Itu dia lakukan sebagai bentuk penghormatan lantaran dirinya merasa sangat diterima di Pelicans sejak kali pertama datang ke markas tim tersebut. ’’Ini hanya cara kecil saya untuk mendukung orang-orang hebat yang sudah mendukung saya dan tim selama ini,” tulis Williamson di Instagram.
Sebelumnya, beberapa pemain NBA juga memberikan bantuan kepada para pekerja di markas tim masing-masing. Kevin Love, bintang Cleveland Cavaliers, menjadi yang pertama melakukan gerakan itu. Dia menyumbang USD 100 ribu (Rp 1,4 miliar) untuk diberikan kepada pekerja di markas Cavaliers. Langkah tersebut kemudian diikuti Giannis Antetokounmpo dan Blake Griffin.
Owner Dallas Mavericks Mark Cuban juga sudah mengumumkan bahwa dirinya akan tetap menggaji para pekerja di markas timnya, American Airlines Center, selama NBA dihentikan sementara dalam 30 hari. ’’Kami sedang menghitung berapa biaya untuk mendukung finansial para pekerja yang tidak bisa bekerja selama liga berhenti,” ucap Cuban dilansir ESPN.