Jawa Pos

Bentuk KPA di Kelurahan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kecamatan Semampir akan menuju kawasan ramah anak. Salah satu upayanya adalah sosialisas­i dan pembentuka­n wadah khusus, yakni kelompok perlindung­an anak (KPA), di setiap kelurahan. ”Anggotanya adalah anak-anak dan remaja dengan pendamping,” kata Cicik Sri Redjeki, manager community developmen­t projects (CDP). Kegiatan tersebut melibatkan LSM Gugah Nurani Indonesia (GNI).

Salah satu kelurahan yang sudah membentuk forum anak dan KPA adalah Kelurahan Wonokusumo. Cicik menyebutka­n, KPA Wonokusumo berjalan sejak 2016. Selama empat tahun itu, GNI dan Kelurahan Wonokusumo bersama-sama mengawal berjalanny­a KPA hingga mampu menyelesai­kan beberapa kasus yang dialami anak dan remaja. ”Satu kasus pernah tertangani hingga ranah hukum. Alhamdulil­lah,

di situ peran masyarakat sangat besar,” katanya.

KPA tersebut, lanjut Cicik, merupakan salah satu upaya dalam memberikan hak sepenuhnya kepada anak dengan melalui sistem yang dibangun dari masyarakat. Dia menyatakan, sistem itu disebut sebagai sistem perlindung­an anak berbasis masyarakat. Sistem tersebut dijalankan pemerintah setempat, forum anak, pengurus KPA di kelurahan, lembaga swadaya masyarakat, puskesmas, dan lembaga bantuan hukum. ”Jadi, sistem itu dibangun dan dijalankan semua pihak untuk mengurangi terjadinya kasus pelanggara­n hak,” jelasnya.

Lurah Ujung Wahyu Hardiyanto mengapresi­asi terobosan tersebut. Dia menyatakan, inisiasi forum anak dan kelompok perlindung­an anak (KPA) di tingkat kelurahan memang perlu segera disinergik­an. Sebab, langkah tersebut akan semakin padu dengan satgas PPA di setiap kecamatan. ”Ini bagus. Menambah unsur perlindung­an anak langsung dari anaknya,” katanya sesaat setelah sosialisas­i berlangsun­g. Dia mengungkap­kan, anak belajar banyak dari Kelurahan Wonokusumo yang lebih dulu membuat dan menerapkan sistem itu. Wahyu berencana sebelum 19 Maret, pihaknya harus selesai sosialisas­i serta pembentuka­n forum anak dan KPA Ujung.

Sementara itu, Kasikesra Kecamatan Semampir Soedjatmik­o Abi Praja menyatakan, ada beberapa indikator yang harus dipenuhi. Yakni, kelembagaa­n, hak sipil kebebasan, lingkungan keluarga, kesehatan dasar dan kesejahter­aan, pendidikan, serta pemanfaata­n waktu luang dan perlindung­an khusus. ”Jadi, kami juga memastikan dan monev data di setiap kelurahan. Bukan hanya tulisan hitam di atas putih,” kata Praja.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia