PU Temukan Saluran Semrawut
Genangan di Tanggulangin Makin Tinggi
SIDOARJO, Jawa Pos – ’’Ketika hujan turun, saya bingung. Hati saya girang sekaligus sedih,’’ kata guru bahasa Indonesia SMPN 2 Tanggulangin Samsul Anam saat ditemui kemarin (14/3).
Wajar jika Anam dilema. Di satu sisi, dia girang. Sebab, genangan yang hampir tiga bulan merendam SMPN 2 Tanggulangin berganti. Air yang semula keruh menjadi agak bersih.
’’Karena ada air baru,’’ tuturnya.
Namun, dia juga sedih karena hujan menambah ketinggian genangan. ’’Entah sampai kapan surutnya,’’ katanya. Dua hari lalu, hujan kembali mengguyur. Hanya sejam. Namun, ketinggian air kembali bertambah. Di lapangan sekolah, ketinggian air mencapai 30 cm. ’’Air menggenangi 10 kelas,’’ ucapnya.
Kondisi serupa terlihat di SDN Banjarasri. Banjir merendam halaman dan kelas. Padahal, dua hari lalu, genangan hanya tersisa di halaman sekolah. Di Desa Kedungbanteng, banjir merendam RT 5. Imron, salah seorang warga, meradang. Baru sehari dia membuka tokonya. Kemarin air kembali merendam. ’’Rugi lagi,’’ ujarnya.
Sementara itu, pemkab terus berupaya menurunkan ketinggian air. Beragam cara dilakukan. Mulai pemompaan, normalisasi, hingga pembangunan kisdam atau tanggul sementara. Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Yudhi Kartikawan mengatakan, genangan di seluruh desa sempat surut. Yang tersisa tinggal sekolah. ’’Hujan lagi, genangan lagi,’’ katanya.
Menurut dia, DPUBMSDA sudah menelaah penyebab air tak bisa mengalir. Hasilnya, saluran air di Kedungbanteng dan Banjarasri ruwet. ’’Dibuang, air kembali lagi. Banyak bobolan,’’ ucapnya.
Dalam waktu dekat, DPUBMSDA membuat sudetan. Air dari Kedungbanteng dan Banjarasri dialirkan langsung ke Kedungpeluk. Selain itu, pihaknya akan menerjunkan pompa air. ’’Diletakkan di dua sekolah yang terdampak,’’ ujarnya.