Pemilih Pemula Terdata 3,06 Juta
Dukcapil Siapkan Jemput Bola Perekaman ke Sekolah
JAKARTA, Jawa Pos – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan sinkronisasi data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dengan daftar pemilih tetap (DPT) pemilu terakhir di 270 daerah. Hasil sinkronisasi itu akan digunakan dalam tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) untuk pilkada 2020.
Dalam siaran pers yang dirilis kemarin (26/3), Ketua Arief Budiman menjelaskan bahwa sinkronisasi data diatur dalam pasal 8 PKPU Nomor 19 Tahun 2019 tentang Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan. Di situ disebutkan, setelah menerima DP4 dari Kemendagri, KPU melakukan analisis dan sinkronisasi dengan DPT pemilu atau pemilihan terakhir.
”Dengan cara menambahkan pemilih pemula, pemilih baru, dan memutakhirkan elemen data pemilih,” ujarnya.
Dia menambahkan, sinkronisasi sudah dilakukan dalam beberapa tahap. Sinkronisasi I dilaksanakan pada 14 Februari 2020, sinkronisasi II pada 19 Februari 2020, sinkronisasi III pada 3 Maret 2020, dan sinkronisasi IV pada 13 Maret 2020. ”Hasil analisis dan sinkronisasi DP4 dengan DPT terakhir disampaikan ke publik,” imbuhnya.
Hasil sinkronisasi menunjukkan, dari 105.396.460 jumlah DP4, sebanyak 9.246.222 dinyatakan padan atau sesuai. Sementara itu, sisanya belum padan. Nanti data tersebut dicocokkan kembali melalui proses coklit. Untuk sementara, coklit yang rencananya dilakukan pada April tertunda akibat persebaran virus korona.
Dari data yang dipublikasikan KPU, juga tertera jumlah daftar pemilih pemula yang cukup besar. Yakni, mencapai 3.061.010 orang. Pemilih pemula merupakan orangorang yang akan menjalani debut sebagai pencoblos pada pilkada 2020 .
Sebagian besar pemilih pemula adalah orang-orang yang baru berusia 17 tahun saat pemungutan suara September mendatang. Bahkan, sebagian di antaranya baru memasuki usia 17 tahun menjelang hari H coblosan nanti. Dengan begitu, banyak yang belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Lantas, bagaimana kesiapan perekaman bagi pemilih pemula? Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrullah menjelaskan, memang banyak nama di DP4, khususnya pemilih pemula, yang belum melakukan perekaman data. Karena itu, cara satusatunya adalah mempercepat layanan perekaman e-KTP. Sayangnya, wabah korona yang terjadi saat ini menghambat upaya percepatan tersebut. Bahkan, Kemendagri terpaksa menunda perekaman. ”Setelah virus korona reda, kita jemput bola lagi,” ujarnya.
Karena banyaknya pemilih pemula, upaya memobilisasi perekaman sebenarnya relatif lebih terpetakan. Jemput bola bisa difokuskan ke sekolah-sekolah dan kampuskampus. ”Kita sudah tahu peta tersebut,” imbuhnya.
Zudan belum bisa memastikan kapan layanan perekaman e-KTP akan dibuka normal. Sebab, situasi persebaran virus belum menandakan penurunan. Dukcapil masih melihat perkembangan beberapa hari ke depan.