Jawa Pos

Gaji Maret Penuh, saat Rehat 25 Persen

Usul dari Para Pelatih

-

SURABAYA, Jawa Pos – Belum jelasnya kelanjutan kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 tidak hanya berdampak pada klub. Tapi juga membawa implikasi ke beberapa pihak lainnya. Salah satu elemen yang turut terdampak adalah pelatih. Kewajiban dan hak mereka yang tertera dalam klausul kontrak kerja dengan klub menjadi tidak menentu.

Di satu sisi, para pelatih kini tidak bisa memenuhi kewajiban melatih lantaran ada imbauan untuk penghentia­n aktivitas latihan seiring dengan merebaknya virus korona. Namun, di sisi lain, hak mereka seperti gaji juga menjadi tanda tanya. Sebab, manajemen klub tidak mendapat pemasukan seiring dengan penghentia­n kompetisi hingga batas waktu yang belum ditentukan tersebut.

Atas dasar situasi yang ada, para pelatih pun membuat kesepakata­n bersama. Ada beberapa opsi yang kini sudah dan tengah mereka godok. ’’Kami bisa memahami situasi yang ada. Kesehatan dan keselamata­n semua orang lebih utama daripada sepak bola. Karena itu, kami ingin mencari win-win solution dalam situasi ini,’’ kata Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) Yeyen Tumena.

Yeyen menyebut setidaknya ada 7–8 opsi yang dibahas para pelatih. Salah satunya menyangkut masalah pembayaran gaji pelatih. Para pelatih, kata Yeyen, bisa memahami usul yang dimunculka­n beberapa klub terkait dengan pembayaran gaji sebesar 25 persen dalam masa menunggu kompetisi kembali digulirkan.

’’Kami tidak keberatan gaji dibayar 25 persen. Tapi, dengan catatan, Maret tetap dibayar penuh karena ada kegiatan. Sedangkan April dan Mei masing-masing 25 persen,’’ ujar Yeyen. Maret memang masih ada pertanding­an. Tim-tim juga masih menggelar latihan hingga pekan ketiga Maret. Karena itu, APSSI menyodorka­n opsi pembayaran penuh untuk Maret.

Untuk bulan berikutnya, sebelum ada keputusan, para pelatih sepakat gajinya hanya dibayar 25 persen. Asumsi awal, penghentia­n sementara itu berlangsun­g hingga akhir Mei. Kompetisi diasumsika­n dilanjutka­n lagi Juni. Berdasar asumsi itulah, muncul opsi dari pelatih bahwa gaji April dan Mei masing-masing dibayarkan 25 persen saja.

’’Kalau ternyata kompetisi benarbenar tidak dilanjutka­n, kami mengajukan opsi agar gaji dua bulan di depan tetap dibayar 25 persen,’’ papar Yeyen. ’’Pada intinya, opsi itu diajukan agar tidak memberatka­n klub dan tidak merugikan pelatih serta pemain,’’ tambah pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso yang juga anggota Exco APSSI.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? CARI SOLUSI GAJI: Aji Santoso saat memaparkan strategi permainan buat pemain Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo (4/3).
ANGGER BONDAN/JAWA POS CARI SOLUSI GAJI: Aji Santoso saat memaparkan strategi permainan buat pemain Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo (4/3).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia