Pipa Food Grade untuk Pelanggan Baru ZAMP
Akan Dioperasikan Juli
SURABAYA, Jawa Pos - Jumlah pelanggan zona air minum prima (ZAMP) milik PDAM Surya Sembada Surabaya bakal ditambah. Rencananya, tahun ini ada 600 pelanggan baru yang dapat menikmati air yang bisa ditenggak tanpa dimasak itu.
Manajer Senior Perencanaan dan Pengembangan PDAM Surya Sembada Marven Katamsi menyatakan, saat ini pipa utama untuk pelanggan ZAMP baru telah terpasang. ”Pipa yang dipasang adalah food grade. Dengan begitu, air aman untuk konsumsi secara langsung,” katanya kemarin (26/3).
Pipa ZAMP baru tersebut dipasang di wilayah Ngagel Tirto. Yang sebelumnya juga menjadi pilot project ZAMP tahun lalu. ”Ada 150-200 yang sudah dialiri ZAMP sebagai pilot project,” jelasnya.
Untuk tambahan ZAMP, PDAM Surya Sembada sudah melakukan sosialisasi kepada warga. Mereka diberi tahu bahwa pemasangan meteran baru ZAMP tidak dipungut biaya. Meski begitu, Marven
mengakui tidak semua warga saat disosialisasi mau menerima ZAMP. Padahal, mereka sudah diberi tahu bahwa pemasangan tidak dikenai biaya. ”Untuk alasan tidak maunya, kami belum tahu,” tuturnya. Pemasangan akan dilakukan bagi pelanggan yang bersedia saja.
Marven memastikan, tambahan ZAMP kali ini akan sepenuhnya menggunakan sistem baku air minum. Mulai teknologi, pengawasan, hingga sarananya. Itu berbeda dengan ZAMP di area pilot project. Pipa yang dipasang belum food grade. Alias menggunakan pipa lama dengan teknologi standar air minum.
Penambahan ZAMP merupakan langkah PDAM untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Air yang layak pakai diubah menjadi air layak minum. Dengan skema itu, diharapkan pengeluaran pelanggan untuk air bersih bisa berkurang. ”Kalau sudah bisa buat air minum, pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya lagi dengan beli air minum kemasan,” tuturnya. ZAMP akan terus diperluas. Tentu dengan catatan, ada respons positif dari pelanggan ZAMP.
Untuk tambahan 600 pelanggan ZAMP baru di Ngagel Tirto, kini PDAM Surya Sembada mempersiapkan proses lelang. Pada Mei, meteran pipa bisa dipasang. Kemudian, pada Juli, pelanggan ZAMP bisa menikmati airnya.
Nita, salah seorang warga di
Ngagel Tirto Gang IV, menyatakan bahwa dirinya belum mengetahui mengenai program ZAMP secara detail. Dia tidak tahu apakah rumahnya termasuk yang menjadi pilot project ZAMP.
Yang pasti, dia memang merasakan perubahan kualitas PDAM sejak tahun lalu. ”Air yang keluar dari keran terlihat jernih. Tidak lengket dan kadang-kadang keruh seperti tahun sebelumnya,” katanya.
Nita mengungkapkan bahwa dirinya mendukung program ZAMP. Sebab, menurut dia, program itu akan menguntungkan pelanggan.
Meski begitu, dia meminta PDAM memberikan sosialisasi secara detail. Termasuk mampu meyakinkan bahwa air ZAMP aman untuk diminum. ”Tidak hanya kualitas yang jernih. Tapi, harus ada hasil penelitian yang menyebutkan bahwa air tersebut bebas dari bakteri E.coli, semisal. Atau bakteri berbahaya lain,” lanjutnya. Kalau sudah ada jaminan, pelanggan akan yakin dan mau menggunakan air PDAM untuk minum.