Jawa Pos

Dihabisi sebelum ke Gunung Kawi

Paranormal Ilmu Pengasihan yang Tewas Dikira Bunuh Diri

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Polisi terus mendalami kasus pembunuhan Sunarah. Setelah tertangkap dan diinteroga­si, pembunuh bernama Kabul mengaku kenal korban sekitar empat bulan. Dia menghabisi paranormal ilmu pengasihan tersebut sebelum berziarah ke Gunung Kawi. Garagarany­a, Kabul mau meminjam uang, tetapi ditolak.

Kasatreskr­im Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi menjelaska­n, pada awal 2020, pelaku dikenalkan salah seorang teman Sunarah. Kemudian, Kabul beberapa kali berkunjung ke rumah Sunarah di Desa Kramat Jegu, Kecamatan Taman. ”Sudah kenal, tapi tidak akrab,” katanya.

Rumah Sunarah memang sering kedatangan tamu dan setiap hari tidak pernah sepi. Sebab, perempuan 57 tahun itu memiliki kemampuan khusus. Yakni, meramalkan nasib orang dan ilmu pengasihan. Siang sebelum menghabisi Sunarah pada Senin malam (30/3), Kabul juga berkunjung. Di sana dia bertemu dengan salah seorang warga, HS. Tiga orang itu lantas berbincang.

Waktu itu Sunarah bilang hendak pergi ke Gunung Kawi untuk ziarah kubur. Dia mengajak HS dan Kabul. Keduanya menerima ajakan tersebut. HS dan Kabul kemudian pulang dan siap-siap berangkat ke Gunung Kawi. Namun, di tengah jalan, Kabul meminta HS tidak ikut. Alasannya, dia ingin pergi berdua saja dengan Sunarah. Kabul berjanji, pada hari lain, HS diantar sendiri ke Gunung Kawi. HS pun mau.

Malamnya, tepat pada pukul 21.00, Kabul datang lagi ke rumah Sunarah. Namun, saat itu Sunarah kedatangan tamu. Selepas pukul 22.00, tamu tersebut baru pulang. Ibu empat anak itu bergegas siapsiap ke Gunung Kawi. Namun, Kabul mengajakny­a ngobrol.

Lelaki 35 tahun itu hendak meminjam uang Rp 500 ribu untuk bayar sekolah anak. Sunarah enggan membicarak­an persoalan tersebut. ’’Dia ingin diantar dulu ke Gunung Kawi. Baru nanti bahas utang,’’ ujar Ambuka.

Mendengar penolakan tersebut, Kabul marah. Dia terus memaksa pinjam uang. Sunarah bergeming. Keduanya lantas terlibat perdebatan sengit. ”Akhirnya, korban dibunuh,” jelasnya.

Pembunuhan itu terbilang sadis. Sunarah dicekik. Seketika, dia ambruk. Kabul belum puas. Dia melihat ada seutas tali tampar. Tali itu kemudian diikatkan ke leher korban. Sempat muncul kesan Sunarah bunuh diri. Setelah membunuh, Kabul menjarah harta Sunarah. Uang dan perhiasan diambil. Tersangka mengaku uang itu diberikan kepada istri sirinya. ’’Masih kami dalami perhiasan apa saja yang diambil,’’ tegasnya.

Kapolresta Kombespol Sumardji menyatakan, kunci keberhasil­an mengungkap pembunuhan tersebut adalah kejelian penyidik. Polisi menemukan saksi yang kali terakhir bertemu dengan Sunarah. ’’Setelah ditanya, ternyata (korban) bersama Kabul,’’ ungkapnya.

Ditangkapl­ah si pembunuh pada Rabu (8/4). Kini Kabul harus meringkuk di penjara. Dia dijerat tiga pasal berlapis. Yaitu, pembunuhan, pembunuhan berencana, dan pencurian dengan kekerasan. Ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara.

 ?? ARISKI PRASETYOHA­DI/JAWA POS ?? TERSANGKA: Diaz alias Kabul.
ARISKI PRASETYOHA­DI/JAWA POS TERSANGKA: Diaz alias Kabul.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia