Jawa Pos

Empati Mengalir kepada Korban Asusila Anak di Bawah Umur

-

GRESIK, Jawa Pos – Kasus kekerasan seksual yang menimpa Y, anak di bawah umur, terus mendapat empati dari berbagai kalangan. Kemarin (13/5) sejumlah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengunjung­i rumah gadis 16 tahun itu. Yakni, di wilayah Kecamatan Benjeng.

”Kedatangan kami sebagai wujud empati dan dukungan moral kepada korban dan keluarga. Sekaligus menggali informasi langsung tentang duduk perkaranya,” ungkap Faisal Ridho Abdillah, ketua PC PMII Gresik.

Data yang didapat tersebut merupakan bahan untuk ikut mendorong aparat penegak hukum menuntaska­n persoalan itu. ”Kami segera bersurat. Segera memproses kasus tersebut. Sebab, ternyata sudah dua minggu lebih belum ada kabar lanjutan,” jelasnya.

IS, ibu korban, berterima kasih atas dukungan moral dari para mahasiswa tersebut. Sebeulmnya, para guru, saudara, dan kerabat juga mengunjung­i rumahnya dalam beberapa hari terakhir. IS pun menceritak­an kronologi hitam dan memilukan yang menimpa anaknya. Matanya tampak berkaca-kaca. Dia sungguh tidak menyangka bahwa terlapor SG yang sebetulnya masih ada hubungan keluarga tega bertindak asusila kepada putri bungsunya.

Saat ini IS hanya berharap kasus tersebut segera diproses. Dia juga mengakui pernah mendapat tawaran dari pihak SG dan istrinya untuk berdamai. ’’Termasuk dengan cara menikahi putri saya. Saya menolak, lebih baik dia (SG) dihukum saja karena ulah bejatnya,’’ ujar IS.

Dari pengakuan korban, terlapor SG telah berbuat cabul sebanyak enam kali. Setiap berhubunga­n, IS menyebut putrinya selalu diancam. Bahkan, diduga dicekoki obat hingga linglung. ’’Kalau melapor, ibumu akan mati,’’ ucap IS yang menirukan ancaman itu. ’’Sudah sepantasny­a dihukum seberat mungkin. Biar saya saja yang merawat anak dan bayinya nanti,’’ lanjut IS dangan mengusap air mata.

Dihubungi secara terpisah, Kanit Perempuan dan Perindunga­n Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik Ipda Joko Suprianto masih melakukan pemeriksaa­n saksi-saksi atas laporan tersebut. ’’Hari ini (kemarin, Red) kami memanggil istri terlapor untuk memberikan keterangan,’’ ungkapnya.

Terlapor SG rencananya diperiksa pada Jumat (15/5). ”Segala

perkembang­annya akan kami sampaikan, mohon waktu,” jelasnya.

Seperti diberitaka­n, perkara itu juga menyeret nama NH alias Nur Hudi. Anggota DPRD Gresik dari Partai Nasdem tersebut dikabarkan pernah menawarkan jalan damai atau kekeluarga­an dengan menawarkn uang Rp 500 juta. NH tidak menampik kabar itu. Dia berdalih, upaya tersebut tidak bermaksud untuk menghalang­i proses hukum, tetapi membantu masa depan korban dan keluargany­a karena dari kalangan kurang mampu. Di lain pihak, upaya tersebut dinilai menabrak kode etik DPRD.

 ?? LUDRY PRAYOGA/JAWA POS ?? BEREMPATI: Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam PMII Gresik mengunjung­i rumah keluarga korban tindak asusila di Kecamatan Benjeng.
LUDRY PRAYOGA/JAWA POS BEREMPATI: Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam PMII Gresik mengunjung­i rumah keluarga korban tindak asusila di Kecamatan Benjeng.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia