Beras, Bumbu Pecel, dan Tempe Kering
Bantuan Pemkot bagi Warga yang Di-PHK atau Dirumahkan Sementara
SURABAYA, Jawa Pos – Bantuan sosial (bansos) untuk warga terdampak pandemi Covid-19 mulai didistribusikan satu per satu. Awal pekan lalu bantuan langsung tunai (BLT) disalurkan ke warga. Mereka bisa mengambilnya di Kantor Pos terdekat. Kemarin bantuan lain juga mulai didistribusikan. Yakni, kartu keluarga sejahtera (KKS) dan sembako dari Pemkot Surabaya.
Berbeda dengan BLT yang mendapat bantuan Rp 600 ribu, KKS memperoleh uang Rp 200 ribu. Itu pun dalam bentuk bahan pokok. Misalnya, pembagian di Kelurahan Kalijudan kemarin. Pembagian KKS dibantu Bank BNI. Antrean membeludak saat pagi. Namun, kerumuman warga mulai bisa diatur menjelang siang.
Ada prosedur khusus yang harus dilalui penerima KKS. Setelah mengambil amplop yang berisi kartu, mereka bisa menurkarkannya ke toko kelontong yang sudah bekerja sama dalam pencairan KKS. ’’Bantuan yang didapat berupa sembako. Misalnya, beras, telur, kacang hijau, sayur, dan ayam. Jumlah akumulasinya Rp 200 ribu,’’ kata Lurah Kalijudan
Yongky Kuspriyanto.
Penerima KKS bakal mendapatkan bantuan yang sama hingga Desember. Berbeda dengan BLT yang hanya berlangsung tiga bulan.
Yongky mengatakan, dalam kesempatan itu, sembako dari Pemkot Surabaya yang berupa beras, mi instan, bumbu pecel, dan kering tempe juga dibagikan. ’’Warga langsung datang ke kelurahaan sambil membawa KK dan KTP saja,’’ paparnya.
Sementara itu, bantuan dari pemkot diperuntukkan bagi warga yang terdampak Covid-19. Namun, mereka di luar data BLT maupun KKS. Misalnya, orang yang terdampak PHK atau yang dirumahkan sementara.
Pihaknya pun sudah jauh hari memberikan informasi itu ke warga. Agar tidak berbondongbondong datang, tiap hari ada jatah. ’’Sehingga tidak sampai mengular dan menambah kerumunan,’’ paparnya.
Pembagian itu merupakan tahap pertama. Berikutnya masih ada tambahan lagi. Namun, untuk pembagian berikutnya, pihak kelurahan masih menunggu dari Pemkot Surabaya. ’’Begitu didata terima, penyaluran bisa segera dilakukan,’’ katanya
Di sisi lain, dari validasi data, pengurus warga masih menemukan beberapa data yang keliru. Misalnya, ada satu KK yang terdiri atas tiga orang yang menerima bantuan berbeda-beda.
’’Datanya kami tarik dan hanya satu yang mendapatkan bantuan,’’ kata Ketua RW 6 Kelurahan Kalijudan Henry Hartono.
Pengurus lain juga mendapat keluhan dari warga. Sebab, masih banyak warga yang belum mendapatkan bantuan. Mereka berharap
Keluarga menerima bantuan program keluarga harapan (PKH).
Keluarga menerima bantuan langsung tunai (BLT).
Keluarga masuk data terdampak Covid-19.
bantuan bisa segera diserahkan ke penerima. ’’Banyak yang berharap seperti itu. Mereka ingin segera menerima manfaat dari bantuan yang diberikan,’’ jelas Ketua RW 2 Kalijudan Zainal.
Di sisi lain, pantauan di beberapa Kantor Pos sudah tampak lengang. Tidak ada lagi pemandangan berdesak-desakan sebagaimana hari-hari sebelumnya. Bahkan ada pembagian yang sudah rampung sebelum pukul 11.00.