Jawa Pos

Pasar Seng Ditutup 14 Hari

-

SURABAYA, Jawa Pos ‒ Pasar tradisiona­l kembali ditutup Pemkot Surabaya. Kali ini, giliran Pasar Seng, Jalan Sido Kapasan II, Simokerto. Penutupan tersebut berlangsun­g selama 14 hari. Yakni, mulai Rabu (13/5) hingga Selasa (26/5). Pasar itu ditutup bukan karena ada kasus Covid-19. Hal tersebut merupakan langkah antisipasi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

Keberadaan Pasar Seng kerap menimbulka­n kerumunan orang. Lalu, peraturan kesehatan penanggula­ngan Covid-19 belum berjalan maksimal. Masih ditemukan banyak pedagang yang tidak mengenakan masker ketika beraktivit­as. ”Kemudian, kebanyakan yang berjualan di sini adalah warga luar sehingga sangat membayakan. Sebab, mereka setiap hari keluar masuk wilayah lain,” kata Kasi Trantib Kecamatan Simokerto Kresna Indarto di Pasar Seng kemarin.

Tidak hanya melakukan penutupan, pihaknya meminta seluruh lapak milik pedagang dibersihka­n. Termasuk bangunan liar (bangli) yang berdiri di atas saluran. Jika bangli itu tidak segera dibersikan, pihaknya yang akan menertibka­n. ”Selama pasar ditutup, kondisinya harus bersih. Tidak ada satu pun lapak dan bangli yang berdiri di sana (Pasar Seng). Dengan begitu, Jalan Sido Kapasan II bisa kembali berfungsi normal. Yaitu, dilalui kendaraan roda empat,” ucapnya.

Terkait dengan penyaluran bantuan terhadap warga yang terdampak, pihaknya belum bisa memastikan­nya. Sebab, pihaknya tengah fokus memutus rantai persebaran virus korona. Meski begitu, bukan berarti pihaknya tidak memikirkan nasib warga yang terdampak. ”Mengenai bantuan, coba kami ajukan ke pemerintah kota,” tuturnya. Agar tidak kecolongan, beberapa personel diterjunka­n ke lokasi. Mereka bertugas melakukan pengawasan. Sebab, pihaknya khawatir masih ada pedagang yang nekat berjualan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia