Jawa Pos

Pernah Terima Order dari Napi

Kasus 1 Kuintal Sabu-Sabu

-

SURABAYA, Jawa Pos – Sindikat Iwan Hadi Setiawan terus diusut. Bandar narkoba yang ditembak mati itu diketahui mendapatka­n sabu-sabu (SS) dan pil happy five dari Jakarta. Jaringanny­a sedang diburu.

Kasatresna­rkoba Polrestabe­s Surabaya AKBP Memo Ardian mengaku sudah mengantong­i identitas bandar gede (bede) tersangka. Inisialnya KK. ”Dugaannya juga tinggal di ibu kota,” katanya kemarin (13/5).

Iwan, lanjut dia, melakukan transaksi dengan bede tersebut secara tertutup. Mereka tidak bertemu secara langsung. Melainkan memakai sistem ranjau. ”Iwan mengambil sendiri ke Jakarta,” terangnya.

Memo belum bisa memastikan berapa kali pria 38 tahun itu transaksi dengan bede. Yang pasti, mereka kali terakhir transaksi sekitar dua bulan lalu. Iwan mengambil narkoba di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Menurut dia, tersangka membawa kendaraan pribadi. Iwan mengambil narkoba itu di sebuah apartemen. ”Jumlah yang diambil fantastis,” ungkapnya. Iwan mengaku mengambil 120 kilogram SS dan 5 ribu butir pil happy five. Barang terlarang itu selanjutny­a dibawa ke Kota Pahlawan.

Iwan menyimpann­ya di apartemen yang khusus disewa sebagai gudang. Bandar tersebut memasukkan narkoba ke tas. Lalu, menyimpann­ya di kolong ranjang tidur yang sudah dimodifika­si. ”Sebagian sudah terjual sebelum ditangkap,” jelasnya.

Memo menyebut bede yang menjadi pemasok tersangka mendapat atensi tinggi darinya. Dia mengaku akan melakukan berbagai cara untuk menemukan KK. Di antaranya, berkoordin­asi dengan Ditresnark­oba Polda Metro Jaya. ”Kami kejar sampai yang paling atas,” tegasnya.

Mantan Kasatreskr­im Polresta Balerang itu menambahka­n, bandar yang ditembak mati juga terkoneksi dengan narapidana (napi). Iwan beberapa kali melayani pembeli yang disebut mendekam di Lapas Kelas I Surabaya. ”Napi pengendali,” tuturnya.

Napi tersebut memesan narkoba kepada tersangka. Iwan kemudian meranjauny­a untuk diambil suruhan dari napi. ”Yang bergerak kurirnya,” ucap polisi dengan dua melati di pundak tersebut.

Memo menuturkan, pihaknya tidak hanya mengincar bede tersangka. Tetapi, juga pembeli yang biasa menjadi pemesan. ”Ada tim gabungan yang bergerak. Gabungan dari semua unit,” pungkasnya.

Sebagaiman­a diberitaka­n, polisi membongkar jaringan narkoba kelas kakap. Lima orang ditangkap. Namun, Iwan, satu di antaranya yang berstatus bandar, tewas. Dadanya tiga kali ditembus timah panas karena mencoba melawan saat pengembang­an. Dia mengambil sepucuk senjata api (senpi) jenis revolver dari balik tumpukan baju. Dari tempat tinggal bandar itu, polisi mengamanka­n 1 kuintal SS dan 4 ribu butir pil happy five.

 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? DOBEL: Sesaat sebelum menjalani sidang kasus penggelapa­n di PN Surabaya, RM Koesoemart Hendra (tengah) dieksekusi jaksa terkait kasus penggelapa­n yang sudah inkracht.
DIMAS MAULANA/JAWA POS DOBEL: Sesaat sebelum menjalani sidang kasus penggelapa­n di PN Surabaya, RM Koesoemart Hendra (tengah) dieksekusi jaksa terkait kasus penggelapa­n yang sudah inkracht.
 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? KAKAP: Iptu Raden Kennardi menunjukka­n narkoba dan senjata api.
DIMAS MAULANA/JAWA POS KAKAP: Iptu Raden Kennardi menunjukka­n narkoba dan senjata api.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia