Jawa Pos

Hoax Bajaj Bajuri Ramalkan Covid-19

-

CUPLIKAN video yang menunjukka­n adegan sitcom Bajaj Bajuri mendadak viral di media sosial. Mayoritas informasi yang tersebar mengaitkan adegan tersebut dengan pandemi yang melanda seluruh dunia saat ini. Katanya, 17 tahun lalu, serial Bajaj Bajuri meramalkan terjadinya pandemi Covid-19.

’’Percaya atau tidak, COVID-19 sudah diramalkan oleh sitkom Bajaj Bajuri 17thn silam,’’ tulis pemilik akun Facebook Saifudin Ali kemarin (14/5). Di YouTube, beragam kanal mengunggah cuplikan video serupa dengan beragam narasi ngawur. Salah satunya adalah kanal NANGKE CHANEL. ’’Salah satu tayangan Bajaj Bajuri meramalkan jauh dari sebelumnya virus Covid-19 beberapa tahun lalu,’’ tulis kanal tersebut di kolom keterangan.

Cuplikan video berdurasi kurang dari semenit itu memperliha­tkan adegan percakapan antara Oneng dan Said. Saat itu Said menjelaska­n bahwa ada penyakit yang berasal dari Tiongkok. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan dapat menular. Selanjutny­a, tampak Ucup dibawa petugas kesehatan untuk diperiksa.

Hanya berbekal gejala mirip Covid-19 dan asal virus yang disebut dari Tiongkok, tentu tidak benar bahwa tayangan sitcom belasan tahun lalu itu dikaitkan dengan Covid-19. Apalagi, pada tahun sitcom tersebut tayang, ada virus yang menyerang saluran pernapasan, yaitu SARS.

Saat ditelusuri, adegan dalam serial Bajaj Bajuri yang dikaitkan dengan Covid-19 adalah episode Katakan Saja Ogah Berpuasa. Jawa Pos menemukan versi penuh episode tersebut yang diunggah kanal Bang Ros pada 28 April 2020.

Dalam unggahan itu, ada adegan Said bertanya dan mendengar jawaban dari Oneng tentang jenis penyakit yang diderita Ucup dan

Emak. Said lantas menimpali bahwa penyakit tersebut adalah SARS. Kemudian, beragam komentar di kanal itu juga menyebut bahwa episode tersebut tayang saat kemunculan SARS. Bukan Covid-19.

Artinya, episode dalam video Bajaj Bajuri itu memang sedang membahas penyakit severe acute respirator­y syndrome (SARS) yang disebabkan salah satu virus jenis korona. Anda bisa melihatnya di bit.ly/EndemiSARS.

SARS memang kali pertama muncul di Tiongkok pada 2002. Tepatnya di Provinsi Guangdong. Sekitar 10 persen penderita SARS meninggal. Menurut laporan WHO pada 11 Juli 2003 (sebagai laporan terakhir WHO), ada dua kasus di Indonesia dan semuanya sembuh. Jumlah pasien yang meninggal akibat SARS di dunia mencapai 774 jiwa.

 ?? ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia