Jawa Pos

Jadwal RUPS Luar Biasa Bisa Molor

Masih Menunggu Hasil Rapat LIB

-

JAKARTA, Jawa Pos – Rapat virtual Exco PSSI pada Selasa malam (12/5) memutuskan RUPS luar biasa selambatny­a harus digelar pada 18 Mei mendatang. Namun, deadline itu mungkin bakal tidak tepat waktu. Sebab, dibutuhkan persiapan untuk menggelar RUPS luar biasa yang baru kali pertama dilaksanak­an di era Liga Indonesia tersebut.

Hal itu dikatakan salah seorang Komisaris LIB Hasani Abdulgani. Dia mengatakan, tanggal 18 Mei itu muncul sebagai dasar mempercepa­t penyelesai­an segala polemik yang ada. ’’PSSI memang memutuskan tanggal 18. Tapi, kami di LIB harus meeting untuk persiapan RUPS dulu besok (hari ini). Harus berdiskusi dengan notaris dulu,’’ tuturnya.

Notaris yang nantinya mencatat semua hasil rapat. Lantas, jika sepakat dan bisa, undangan akan langsung disebar kepada klub terkait jadwal RUPS luar biasa. Bisa tanggal 18 Mei atau setelahnya.

Hasani menambahka­n, yang terpenting adalah PSSI dan klub sudah meminta untuk RUPS luar biasa dan sudah disepakati dalam rapat virtual exco. ’’Nanti dalam rapat LIB sudah ditentukan waktunya kami akan sebar surat ke klub. Jika melihat AD/ART, RUPS luar biasa ini bisa digelar tiga hari sampai sepekan setelah undangan kepada klub dikirimkan,’’ terangnya.

Artinya, kemungkina­n RUPS luar biasa bisa digelar pada 18 Mei sulit terlaksana. Sebab, jika LIB baru rapat hari ini (15/5), paling dekat sekitar 20 Mei RUPS luar biasa bisa digelar.

Hasani mengungkap­kan, dalam RUPS luar biasa, ada dua agenda besar yang bakal dibahas. Yang pertama adalah kepastian kompetisi. ’’Ini kan desakan klub agar nanti masalah kontrak pemain dan pelatih bisa disesuaika­n kalau sudah ada kepastian,’’ terangnya.

Yang kedua adalah soal subsidi. Selain menagih janji LIB untuk termin kedua dan termin ketiga, 18 klub Liga 1 bakal melihat business plan dari LIB ke depan seperti apa. ’’Mereka akan melihat apa rencana LIB dalam kondisi pandemi korona seperti sekarang ini,’’ katanya.

Untuk yang kedua, Hasani pasti akan mendukung keinginan klub. Sebab, income klub Liga 1 saat ini salah satunya berasal dari subsidi. Subsidi sendiri berasal dari keuangan LIB. ’’LIB ini didirikan dan ditunjuk untuk bantu klub menjalanka­n kompetisi dan cari sponsor. Sekarang pemasukan LIB terbatas karena kompetisi berhenti. Jadi, harus ada rencana lainnya,’’ jelasnya.

Hasani mengingatk­an kepada klub, dalam RUPS luar biasa nanti, LIB tidak bisa memutuskan kapan kompetisi akan berjalan. Sebab, dalam menjalanka­n kompetisi Liga 1 selama ini, LIB bergantung keputusan PSSI. ’’PSSI tergantung keputusan pemerintah. Jadi, intinya sama seperti hasil rapat exco, menunggu keputusan pemerintah soal status darurat pandemi korona. Sejauh ini PSSI masih menunggu hingga 29 Mei,’’ paparnya.

Soal struktur LIB yang selama ini dianggap jadi salah satu masalah karena ada nepotisme dengan masuknya anak kandung Cucu Somantri sebagai direktur utama di posisi general manager, Hasani menegaskan hal itu bergantung agenda tambahan di RUPS luar biasa. Semua bisa saja terjadi di sana. ’’Kalaupun ada perubahan keputusan, nanti di-floor di RUPS,’’ pungkasnya.

 ?? PSSI.ORG ?? TUNGGU PERKEMBANG­AN: Hasani Abdulgani, komisaris PT LIB.
PSSI.ORG TUNGGU PERKEMBANG­AN: Hasani Abdulgani, komisaris PT LIB.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia