Jawa Pos

BPOM Teliti Obat Herbal

Konsorsium UI Ciptakan Flocked Swab untuk Tes Korona

-

JAKARTA, Jawa Pos – Di tengah ketidakjel­asan vaksin korona, pemerintah mulai melirik obat-obatan herbal. Bahkan, saat ini diadakan uji klinis terhadap berbagai bahan herbal yang bisa meningkatk­an imunitas tubuh. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) siap mendamping­i penelitian tersebut.

BPOM menyadari bahwa Indonesia memiliki kekayaan dan keanekarag­aman hayati yang bisa diteliti untuk penanganan Covid-19. ’’Beberapa contoh herbal yang bisa dimanfaatk­an, antara lain, kunyit, jahe merah, temulawak, meniran, jambu biji, daun sembung, dan sambiloto,’’ ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatk­an sebagai imunomodul­ator. BPOM telah melakukan soft

sepuluh buku informasi di bidang obat tradisiona­l dan suplemen kesehatan untuk menghadapi Covid-19. Penny menegaskan, BPOM siap memfasilit­asi dan mendamping­i para peneliti serta pelaku usaha yang ingin berkontrib­usi dalam pengujian klinis obat herbal dan suplemen kesehatan untuk menangkal Covid-19.

Kemarin BPOM menyelengg­arakan focus group discussion (FGD) untuk membahas uji klinis obat herbal. FGD itu diikuti para peneliti dan akademisi dari perguruan tinggi, lembaga riset, serta pelaku usaha industri obat tradisiona­l.

Sementara itu, Universita­s Indonesia (UI) bersama sejumlah mitra membentuk konsorsium. Salah satu tugas utamanya adalah memproduks­i flocked swab (HS 19) untuk keperluan tes swab Covid-19.

Tes swab menggunaka­n mesin polymerase chain reaction (PCR) dan mutlak membutuhka­n produk pengumpul spesimen yang bernama flocked swab. Sampai saat ini, flocked swab masih sangat langka di Indonesia. Hanya bisa didapatkan melalui impor. Nama HS 19 merupakan singkatan dari Hope and Solution for Covid-19.

Konsorsium itu terdiri atas para ahli dan peneliti dari Research Center for Biomedical Engineerin­g (RCBE) Fakultas Teknik UI. Kumpulan ahli dan peneliti itu bekerja sama dengan sejumlah mitra industri. Produk flocked swab konsorsium tersebut diklaim memiliki tingkat kandungan dalam negeri hampir 100 persen.

Rektor UI Ari Kuncoro mengatakan, melalui sinergi itu, berhasil diciptakan flocked swab HS 19 dan telah diproduksi 50 ribu unit pada batch pertama. ’’Barangnya telah diserahkan kepada jaringan dokter fakultas UI angkatan ’95,’’ katanya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia