Kembali Evakuasi Warga dari Klaster Rungkut
Serentak Lakukan Rapid Test di Empat Tempat
SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot kembali mengadakan rapid test untuk warga dan kantor pemerintahan kemarin (14/5). Kali ini sasarannya warga di tiga RT Kelurahan Wonorejo, tiga kelurahan, dan kantor Kecamatan Rungkut. Pemeriksaan itu masih berkaitan dengan klaster PT HM Sampoerna yang dinyatakan positif Covid-19 dan warga bertempat tinggal di kawasan tersebut.
Rapid test kemarin, antara lain, diperuntukkan pegawai di tiga kantor kelurahan dan kantor kecamatan. Yakni, Kelurahan Kedung Baruk, Kali Rungkut, dan Rungkut Kidul serta pegawai di kantor Kecamatan Rungkut. Tes itu merupakan lanjutan atas penanganan klaster PT HM Sampoerna
Apalagi, tiga kelurahan tersebut memiliki kasus terbanyak saat dilakukan rapid test pertama. Jumlahnya mencapai 188 orang yang reaktif.
Camat Rungkut Yanu Mardianto menyatakan, tindakan tersebut diambil sebagai langkah preventif. Sebab, ketiga kelurahan dan kecamatan masuk area itu. ’’Namun, kami masih menunggu hasilnya ini,’’ paparnya.
Terpisah, rapid test juga dilakukan di Puskesmas Medokan Ayu. Tidak seperti biasanya, rapid test digelar langsung di tempat. Alhasil, kemarin belasan kursi ditata di halaman puskesmas. Di sana ada lima petugas yang berjaga untuk melakukan uji cepat.
Total ada 100 orang masuk kuota yang menjalani rapid test. Tes dibagi untuk warga di tiga RT. Yakni, RT 3 dan 10 di RW 8 serta RT 3 di RW 1, Kelurahan Wonorejo, Rungkut. Di tiga wilayah itu ada tiga warga yang dinyatakan positif Covid-19.
Pemindahan tempat itu dilakukan setelah warga di RW 10 menolak tes dilaksanakan di tempat. Mereka khawatir hal tersebut menimbulkan risiko untuk yang lain. ’’Akhirnya, mereka meminta tes dilakukan di luar kampung saja, yakni di Puskesmas Medokan Ayu,’’ ujar Lurah Wonorejo Wahyu Hidayat.
Dia mengatakan, pelaksanaan rapid test tersebut merupakan instruksi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya. Informasi itu menyebut akan ada tes untuk warga. Awalnya, kuota yang disediakan 50 saja. Jadi, per RT ada 15–17 orang.
Namun, ada tambahan alat lagi 50 rapid test kit. Jadi, kuotanya ditambah menjadi 33–34 orang per RT.
Kuota itu diprioritaskan bagi warga yang tempat tinggalnya berada di sekitar orang yang dinyatakan positif Covid-19. ’’Kami minta agar di sisi kirikanan dan depan-belakang untuk ikut rapid test. Meskipun jumlahnya sedikit, kami upayakan bisa maksimal,’’ ujar mantan sekretaris Kelurahan Medokan Ayu tersebut.
Kepala Puskesmas Medokan Ayu drg Siti Januarsih menyatakan, sebelum tes dilaksanakan, memang dicari kontak erat di antara pasien yang positif. Dari mana sumber penularan berasal. Lantas, dicari pula siapa saja yang melakukan kontak. Setelah ada data yang kuat, pihaknya menyetorkan data untuk dilaksanakan rapid test.
Untuk menghindari penumpukan warga dari tiga RT, puskesmas membagi tiga jadwal untuk tiap RT. Pelayanan tes cepat dimulai pukul 08.30. Tiap RT diberi waktu selama satu jam. ’’Petugas yang siaga memakai APD lengkap,’’ papar Siti.
Tes itu juga diperlukan untuk langkah mitigasi kalau ada yang reaktif sehingga bisa dicegah agar tidak meluas. ’’Nanti kalau hasilnya reaktif, akan langsung dirujuk untuk melakukan tes swab. Setelah itu, dilihat apakah hasilnya positif atau tidak. Jika positif, langsung menjalani karantina di rumah sakit rujukan,’’ jelas Siti.
Namun, dari pantauan di lokasi kemarin, kesadaran warga yang datang untuk mengikuti tes cepat itu memang masih kurang. Tidak semua warga mau datang untuk melakukan rapid test. Hal itu tentu disayangkan banyak pihak.
Hingga tes tersebut berakhir, hanya ada 57 orang yang mengikuti. Dari jumlah itu, dua orang dinyatakan reaktif. Sementara itu, 55 orang lainnya dinyatakan aman dan negatif.
Soal tes yang belum sepenuhnya dilakukan, Wahyu mengungkapkan bahwa pihaknya belum tahu apakah dilakukan tes untuk lanjutan atau tidak. ’’Kami nanti mengikuti saja bagaimana prosedur dari puskesmas,’’ katanya.
Di sisi lain, Wahyu berharap warga lebih memperketat proteksi diri. Mulai mencuci tangan hingga mengenakan masker. ’’Terlebih, wilayah ini masih tercatat dengan jumlah positif paling sedikit. Kami berharap warga melakukan imbauan pemerintah,’’ katanya.
Kemarin din kes j u g amen g e v aku asi warga di Kedung Baruk. Di sana ada warga yang hasilnya reaktif. Yanu menyatakan, mereka dibawa untuk menjalani tes s w ab. Jumlahnya 21 orang. ’’Kalau sebelumnya dari Rungkut Kidul dan Kali Rungkut, nah ini yang Kedung Baruk. Diinapkan di salah satu hotel kawasan Gubeng,’’ paparnya.
Sementara itu, hasil rapid test yang dilakukan di Jalan Gubeng Masjid I, Kelurahan Pacar Keling, Tambaksari, Rabu (13/5) sudah keluar. Total ada empat warga yang dinyatakan reaktif. Keempatnya akan menjalani pemeriksaan tes swab.
Hingga kemarin sore, keempatnya masih menunggu penjemputan dari dinkes. Mereka juga sementara waktu menjalani karantina di tempat yang disediakan Pemkot Surabaya. ’’Kami masih menunggu informasinya seperti apa dari dinkes nanti,’’ ujar Camat Tambaksari Ridwan Mubarun.