Bikin Aplikasi di Tengah Pandemi
SURABAYA, Jawa Pos – Selama pandemi, perkuliahan dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing. Meski begitu, mahasiswa semester II Jurusan Informatika Universitas Ciputra tak lantas berhenti berkarya. Untuk tugas akhir, mereka ditantang membuat aplikasi.
Mychael Maoeretz Engel SKom MCs, pengampu mata kuliah programming technique, memaparkan bahwa mahasiswa diajak mengenali dasar programming, Android, hingga belajar mendesain. ’’Pembuatan aplikasi ini menjadi tugas akhirnya,’’ kata Mychael.
Bukan hanya aplikasi biasa, ada juga beberapa karya yang memanfaatkan keadaan pandemi sebagai ide dasar. Misalnya, aplikasi yang dibuat untuk membantu penjual sayur mencatat pesanan konsumen secara online. Selain itu, ada aplikasi permainan seru agar user tetap bisa bermain bersama teman meski berjarak.
Ada pula prototipe aplikasi Monete. Aplikasi buatan Michelle A. Dinata dan Tinara N. Wiryonoputro tersebut dimaksudkan untuk mencatat keuangan seseorang. ’’Apalagi, saat ini jangan sampai hidup boros. Jadi, keuangannya lebih tercatat dan jelas paling banyak habis di mana,’’ jelas Michelle.
Mychael menyebutkan, pembuatan aplikasi itu memakan waktu 2–3 bulan. Selama waktu tersebut, mahasiswa melaporkan setiap progres melalui sistem project management. ’’Memang bisa lewat laporan di messenger, tapi seperti kerja bolak-balik dan ribet,’’ ungkap Mychael. Dengan project management tersebut, dosen langsung tahu apa saja perubahan atau progres yang dibuat mahasiswa.
Panduan juga diberikan lewat berbagai tutorial di video call maupun YouTube. ’’Jadi, mereka juga bisa mengulang-ulang materi yang belum dipahami. Ternyata hasilnya melebihi ekspektasi,’’ ujar Mychael.
Selain menyelesaikan pembuatan aplikasi, mahasiswa ditantang meluncurkan aplikasi secara daring. ’’Lewat IGTV, kita lihat kreativitas mereka untuk menarik orang mencoba aplikasi,’’ tuturnya.