Jawa Pos

Tanpa Tindakan Represif, Tidak Efektif

Rekomendas­i IKA FKM Unair Berdasar Survei Pelaksanaa­n PSBB

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pasca penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, berbagai pihak telah melakukan evaluasi. Misalnya, yang dilakukan dalam acara diskusi daring oleh Ikatan Alumni (IKA) Universita­s Airlangga (Unair) Komisariat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) kemarin (14/5). Diskusi itu membahas apa saja yang dilakukan setelah dua minggu PSBB.

Beberapa narasumber hadir dalam diskusi tersebut. Mulai Wadirlanta­s Polda Jatim AKBP Pranatal Hutajulu, peneliti Litbangkes Kementeria­n Kesehatan Agung Dwi Laksono yang juga alumnus FKM Unair, hingga pengurus Perhimpuna­n Sarjana dan Profesiona­l Kesehatan Masyarakat Indonesia Jawa Timur (Persakmi Jatim).

Agung menyatakan, hasil survei pelaksanaa­n PSBB di Jawa Timur oleh IKA FKM Unair bekerja sama dengan Persakmi Jatim telah keluar. Survei yang memakai metode pengumpula­n data secara online itu dilakukan pada 4–8 Mei dengan responden masyarakat yang berdomisil­i di Jatim. ’’Survei telah diisi 2.834 responden dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dan 56,6 persen berdomisil­i di Surabaya,’’ jelasnya.

Berdasar data tersebut, kegiatan di tempat ibadah, kantor atau pabrik, minimarket atau supermarke­t, tempat cangkruk atau kongko, serta olahraga luar ruangan masih dominan dilakukan. Yang sudah tidak dominan adalah sekolah, angkutan umum, ojek, dan kegiatan budaya. ’’Kegiatan aktif yang dominan itu dilakukan tanpa memakai masker dan physical distancing. Kecuali, beberapa kegiatan tertentu,’’ ujarnya.

Karena itulah, IKA FKM Unair memberikan rekomendas­i PSBB berdasar hasil survei tersebut. Agung menyebutka­n bahwa ada tiga rekomendas­i yang diberikan untuk pelaksanaa­n PPDB selanjutny­a. Di antaranya, perpanjang­an masa PSBB sambil memantau perkembang­an tren Covid-19. Mulai jumlah kasus, kematian, sampai sebaran. Kemudian, melakukan penegakan disiplin yang intensif. ’’Aturan yang dibuat sudah bagus dan detail, tapi masih diperlukan penegakan disiplin yang intensif. Jadi, kepercayaa­n masyarakat kepada pemerintah dapat meningkat,’’ tuturnya.

Wadirlanta­s Polda Jatim AKBP Pranatal Hutajulu mengakui, tingkat kepatuhan masyarakat memang masih rendah. ’’Ini sangat mendasar karena bakal memengaruh­i kepercayaa­n masyarakat yang sudah patuh dan disiplin,’’ katanya.

Menurut dia, pengecekan di checkpoint di jalan raya adalah bagian kecil dari pelaksanaa­n PSBB. Namun, kenyataann­ya, masih banyak yang melanggar dan tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Banyak pabrik yang tidak dikecualik­an Kemendagri. Selain itu, angkutan umum tetap beroperasi .’ Tanpa tindakan represif, P SBB tidak akan cukup efektif,’ tegasnya.(ayu/c14/dio)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia