Masih Temukan Travel Angkut Pemudik
SURABAYA, Jawa Pos – Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap kedua ternyata masih diwarnai dengan pelanggaran. Misalnya, di pintu masuk Surabaya di Gunung Anyar, masih ada pemudik hingga pelanggaran tidak mengenakan masker.
Kemarin di pos penjagaan Gunung Anyar, petugas masih mendapati pemudik yang hendak menuju Madura. Rata-rata yang melintas tidak memenuhi standar PSBB. Salah satunya, melebihi kapasitas kendaraan. Bahkan, ada juga kendaraan travel yang mengangkut pemudik.
Mereka pun terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanan. Para pemudik diminta kembali ke daerah asal. Plus mendapat surat teguran dari Satpol PP
Kota Surabaya. Camat Gunung Anyar Anna Fajriatin mengatakan, selama pelaksanaan PSBB kedua ini, pengawasan diperketat. Jika pada awal-awal hanya berupa imbauan, sekarang pengawasan disertai dengan surat teguran. ’’Tidak ada toleransi lagi bagi mereka yang melanggar,” katanya.
Kapolsek Rungkut Kompol Hendry Ibnu Indarto mengungkapkan, di perbatasan pihaknya masih menemukan banyak pelanggaran. Selain pemudik, banyak orang yang tidak mengenakan masker. ’’Kami beri teguran serta meminta mereka untuk balik kanan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, pelanggaran juga masih ditemukan di tempattempat seperti warung kopi dan tempat makan. Menurut Hendry, mereka beralasan masih buka sampai melebihi jam malam karena banyak pembeli yang datang. ’’Patroli seperti itu kami lakukan setiap hari untuk memastikan pelaksanaan PSBB bisa berhasil,” ujarnya.
Dia berharap masyarakat lebih memahami kondisi sekarang. Jika tindakan melanggar yang sama dilakukan terus-menerus, yang rugi mereka sendiri. Sebab, sesuai perwali ada kebijakan untuk menutup usaha hingga mencabut izinnya.
Selain di pos penjagaan, pengetatan protokol dilakukan saat pembagian bantuan langsung tunai (BLT). Camat Anna mengatakan, pembagian BLT itu dijadwal. ’’Sehingga tidak sampai menimbulkan antrean di lokasi pembagian,” tandasnya.