Tak Mau Lewat Checkpoint, Manfaatkan Jalan Tikus
SURABAYA, Jawa Pos - Pemeriksaan di checkpoint pembatasan sosial berskala besar (PSBB) lebih diperketat. Sayang, hingga saat ini, masih terdapat beberapa titik di perbatasan yang longgar tanpa penjagaan. Salah satunya, perbatasan Pagesangan-Sepanjang. Situasi tersebut dimanfaatkan pengendara sebagai akses masuk ke Surabaya. Terutama bagi mereka yang pelat nomornya selain L dan W.
Total ada sekitar 17 titik pos perbatasan PSBB di Surabaya. Semuanya mulai diperketat. Pengendara yang melanggar langsung ditindak untuk dikembalikan ke tujuan awal. Kondisi tersebut membuat pengendara memilih akses lain untuk lolos masuk ke dalam kota. Terutama bagi mereka yang pelat motornya luar Surabaya.
Zulaikha, salah satu pengendara asal Nganjuk, mengungkapkan, Rabu (13/5) sekitar pukul 21.00, jalanan memang sepi. Pos penjagaan di beberapa titik juga sudah tutup. Karena itu, dia mencari jalur alternatif untuk bisa masuk ke Surabaya. ”Saya dari Sepanjang. Kalau lewat Cito, kan pasti ditutup,” ucapnya kemarin.
Melihat kondisi itu, Zulaikha memanfaatkan akses perbatasan Pagesangan-Sepanjang yang kosong tanpa penjagaan. Selain karena sudah ditutup, kendaraan pelatnya AG. Otomatis akan dihentikan petugas. Karena itu, agar bisa lolos, dia memanfaatkan akses tersebut.
Kepala Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tunjung Iswandaru menyatakan, dari sekitar 17 checkpoint, memang masih ada celah di beberapa titik. Terutama di jalan kecil atau yang kerap disebut jalur tikus.
Karena itu, seharusnya pihak kecamatan atau polsek sekitar mengajukan titik tersebut untuk dijadikan checkpoint pemeriksaan. ”Di samping itu, jumlah petugas juga terbatas,” ucapnya kemarin siang.