Hari Ini, PSBB Malang Raya Mulai Diberlakukan
Gubernur Jatim: Lebih Kedepankan Kearifan Lokal
MALANG, Jawa Pos – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk wilayah Malang Raya diberlakukan mulai hari ini (17/5). Kemarin Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau seluruh persiapan menjelang pelaksanaan kebijakan yang berlangsung selama dua pekan ke depan tersebut.
Orang nomor satu di Jatim itu menegaskan, pelaksanaan PSBB di Malang Raya bakal berbeda dengan PSBB di Surabaya yang sudah berlangsung. ”Di Malang, masyarakat lebih mengedepankan kearifan lokal dengan asas gotong royong. Kami berharap efektivitas pelaksanaan PSBB ini bisa memutus rantai persebaran Covid-19 secara efektif,” katanya dalam telekonferensi bersama awak media tadi malam.
Beragam persiapan sudah dilakukan. Salah satunya, pengoperasian kampung tangguh. Pembentukannya sudah dilakukan April lalu. ”Total, ada 64 kampung tangguh di Kota Malang dan 500 kampung di Kabupaten Malang,” kata Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Zainuddin.
Menurut dia, partisipasi masyarakat dalam menyukseskan kampung tangguh menjadi kunci utama. Warga benar-benar aktif berpartisipasi dalam pembentukan kampung tangguh di daerah masing-masing. ”Memang perlu kesadaran dan kedisiplinan kolektif dari masyarakat agar bisa memutus rantai persebaran Covid-19,” ucapnya.
Perwira dengan tiga melati di pundak itu mengatakan terus berkoordinasi dengan seluruh jajaran untuk melakukan pendekatan pentaheliks. Yang dioptimalkan adalah kearifan lokal. ”Sebagian besar kampung sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai petunjuk dari pemerintah,” katanya.
Persiapan berikutnya adalah ketersediaan pangan. Pemprov sudah menyiapkan lumbung pangan Jatim. Selain itu, pemerintah daerah di Malang Raya bekerja sama dengan perumahan-perumahan elite untuk membuat lumbung pangan secara mandiri. Penduduk yang kelas ekonominya menengah ke bawah di sekitar perumahan itu menjadi prioritas yang bakal menerima bantuan.