Curi Perhatian, Ungkap Kepribadian
Masker adalah salah satu ’’senjata’’ untuk menangkal Covid-19. Namun, kini masker tidak hanya dikenakan untuk keperluan kesehatan, tetapi juga sebagai statement-making dalam fashion.
MASKER nonmedis cukup lama menjadi bagian dalam industri fashion. Banyak desainer dunia yang beberapa kali memamerkan masker rancangannya di panggung runway. Bentuknya pun beragam. Misalnya, Marine Serre dalam koleksi fall/ winter yang dipamerkan di Paris Fashion Week 2020 pada Februari lalu. Salah satu koleksi itu adalah masker bermotif houndstooth yang sesuai dengan coat. Selain itu, ada penutup wajah dan kepala yang terbuat dari knit sehingga hanya menyisakan bagian mata yang terbuka. Seiring dengan berkembangnya pandemi Covid-19, para desainer membuat masker yang lebih simpel dan wearable. Misalnya, Akese Power Masks buatan Akese Stylelines, label berbasis Chicago yang diprakarsai desainer Jennifer Akese-Burney. Lahir dan besar di Ghana, Akese-Burney terinspirasi motif Ankara dari Afrika. ’’Perempuan Akese
Stylelines adalah ratu. Dia berani, mengagumkan, dan mencuri perhatian di mana pun dia berada. Bahkan ketika pandemi seperti ini,’’ katanya, sebagaimana dilansir dari Forbes.
Pria pun tak mau kalah. Platform pencarian fashion global, Lyst, mengungkapkan bahwa masker Off-White menjadi hottest men’s product pada kuartal I tahun ini. Masker hitam itu simpel. Hanya ada logo tanda silang khas Off-White.
Untuk mempermudah komunikasi dengan kalangan tuli, ada masker dengan desain yang sedikit berbeda. Di bagian mulut kain terdapat plastik atau mika transparan. Sandra Bagus, direktur perusahaan alat bantu dengar Bagus di Essen, Jerman, sudah mencobanya. ’’Jendela’’ tersebut membuat kaum tuli bisa membaca gerak bibir lawan bicaranya.
Masker juga bisa mengungkap kepribadian seseorang. Hal itu disampaikan WeWantMore, studio desain berbasis Belgia. Mereka menciptakan serangkaian masker yang berbahan sneakers lama. Tidak dijual, masker itu menjadi respons artistik terhadap cara beradaptasi di tengah pandemi.
’’Dengan membedah sneakers menjadi beberapa bagian dan menciptakannya kembali sebagai masker, kami mengubah peran fungsionalnya. Tapi, fungsi emosionalnya tetap sama. Yakni, menunjukkan kepada dunia siapa Anda,’’ papar WeWantMore, seperti dilansir dari laman resminya.