Jualan Berkelompok demi Keamanan
SURABAYA, Jawa Pos - Menjelang Lebaran, kawasan Tugu Pahlawan dan Jalan Bubutan dipenuhi dengan penukar uang baru. Mereka membuka lapak sembari memperlihatkan jenis pecahan uang tersebut. Mulai pecahan Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
Salah satunya, Suwito Hariyanto yang selama bulan puasa dan menjelang Lebaran tidak pernah absen melayani warga yang melakukan penukaran uang. ”Tengok saja ini sudah banyak. Tapi, ini masih sedikit ketimbang tahun lalu. Ada Covid itu mungkin ya,” jelasnya kemarin (16/5). Pria kelahiran Bojonegoro itu menuturkan, pelaku jasa tukar uang pada tahun ini jauh lebih sedikit. Menurut dia, selain karena adanya pandemi, pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar di Surabaya menjadi penyebabnya.
Pria yang sudah 22 tahun bekerja sebagai penyedia jasa tukar uang baru itu mengungkapkan, pihaknya belum menemui langsung para penyedia jasa yang berhadapan dengan kasus kejahatan, dia dan kawankawannya selalu waspada dan hati-hati. ”Dari dulu, selalu ada temannya. Atau, jarak antara penyedia jasa satu dan lainnya itu tidak terlalu jauh,” ungkapnya kemarin.
Kapolsek Bubutan AKP Bambang Prakoso menyatakan, tradisi penukaran uang baru memang menjadi aktivitas rutin menjelang Lebaran setiap tahun. ”Iya, patroli terus dilakukan anggota. Kami juga mengimbau soal tetap melakukan protokoler kesehatan. Apalagi,
kan masih PSBB,” tuturnya.
Pihaknya juga mengimbau untuk membuka jasa tidak terlalu larut malam. Dengan demikian, tidak mengundang aksi kriminalitas. Berdasar pantauan di lapangan, para penyedia jasa itu membuka jasa tidak lebih dari pukul 20.00.