Kapolda Minta Razia PSBB Tidak Asal
Tiadakan Tradisi Malam Selawe di Kawasan Makam Sunan Giri
GRESIK, Jawa Pos – Kapolda Jatim Irjen Pol Muhammad Fadil Imran mengunjungi Polres Gresik pada Jumat malam (15/5). Jenderal bintang dua itu ingin memastikan kesiapan jajarannya selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap kedua. Dia berharap kebijakan itu berjalan efektif untuk menekan persebaran Covid-19.
”Perlu dibangun desa mandiri yang selalu siap memecahkan masalah dan terbangun kemandirian di tingkat desa,” jelas Fadil.
Dia mengatakan, pembentukan desa mandiri juga bisa menjadi salah satu pemecah masalah terkait dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang menjadi tugas utama Polri. ”Sekarang era kepolisian berbasis pemecahan masalah sehingga polisi dituntut bisa mencegah terjadinya kejahatan dan gangguan. Termasuk, Covid-19 ini,” ujarnya.
Fadil juga mengingatkan jajarannya untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan. Dia tidak ingin anggota Polri begitu intensif bekerja sebagai upaya menekan persebaran Covid-19, tapi keselamatan sendiri malah terabaikan.
Dia berharap, selama mengawal penerapan PSBB, petugas tidak asal menertibkan. Tapi juga mempertimbangkan aspek ekonomi. ”Kita harus tetap memakai hati dan pikiran sehingga pencegahan persebaran Covid-19 terus jalan, namun kegiatan ekonomi juga tetap bisa berjalan,” paparnya.
Karena itu, polisi yang pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat tersebut berharap para personel Polres Gresik cermat dan berempati. ”Jangan sampai mal diizinkan buka, sedangkan warungwarung kecil ditutup,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Kapolres Gresik AKBP Kusworo menyampaikan sejumlah program penanganan Covid-19. Mulai pendirian dapur umum, checkpoint, hingga penambahan jumlah personel yang bertugas di wilayah pintu masuk desa pada PSBB tahap kedua. ”Lingkup di tingkat desa penting untuk benar-benar dapat menekan data persebaran Covid-19. Selain itu, membangun kesadaran masyarakat agar saling mengingatkan,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah kasus konfirmasi positif di Gresik kemarin bertambah menjadi 49 orang. Sebab, ada tambahan dua kasus positif dari Driyorejo dan Sidayu. Keduanya berasal dari pasien dalam pengawasan (PDP). ”Kondisi kedua pasien stabil. Saat ini dirawat di rumah sakit di Gresik. Klaster paparan masih kami tracing,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik drg
Syaifuddin Ghozali yang juga juru bicara gugus tugas Covid-19.
Sejauh ini, masih ada 32 pasien terkonfirmasi positif yang dirawat. Nah, 16 orang dirawat di RSUD Ibnu Sina. ”Alhamdulillah, di rumah sakit ada yang sudah membaik dan sehat. Semoga segera negatif (hasil) tesnya,” ucap Direktur RSUD Ibnu Sina Gresik dr Endang Puspitowati SpTHT-KL
Sementara itu, sebagai ikhtiar untuk menekan persebaran virus korona, pemkab juga meniadakan tradisi malam selawe. Tradisi menyambut malam 25 Ramadan itu biasanya dilaksanakan di kawasan wisata religi makam Sunan Giri, Desa Giri, Kecamatan Kebomas. Menghadapi momen tersebut, biasanya ribuan orang berziarah ke makam salah satu Wali Sanga tersebut. Peziarah tidak hanya berasal dari Gresik, tapi juga luar daerah.
Asisten I Setda Gresik Tursilowanto Hariogi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan para kepala desa (Kades) setempat serta yayasan pengelola makam Sunan Giri. ”Kegiatan tetap berjalan, memperbanyak doa atau tadarus. Tapi, dilakukan masing-masing rumah supaya tidak menimbulkan kerumunan orang,” ujarnya.