Ruangguru Bantah Terima Rp 3,8 T
Anggaran Pelatihan Online Program Kartu Prakerja
JAKARTA, Jawa Pos – Ruangguru melalui Skill Academy, salah satu platform program kartu prakerja, menampik tudingan menerima anggaran Rp 3,8 triliun. Meski begitu, hingga kemarin mereka tidak bersedia memberikan informasi jumlah peserta prakerja yang membeli paket pelatihan online.
Public Relation Lead Ruangguru
Sekar Krisnauli menyatakan, dalam melaksanakan program kartu prakerja, Skill Acedemy senantiasa mematuhi pedoman dari manajemen pelaksana (PMO) kartu prakerja. ’’Termasuk tentang penggunaan informasi,’’ jelasnya kemarin (17/5). Sesuai dengan pedoman, informasi soal jumlah maupun sebaran pembelian paket online di tiap platform hanya bisa disampaikan pemerintah.
Dia menjelaskan, pembelanjaan atau penggunaan anggaran pelatihan online tidak memakai model penjatahan. Jadi, tiap peserta bebas memilih paket pelatihan online di platform mitra pemerintah mana pun.
Dana yang diterima setiap mitra platform bergantung pada pilihan peserta. Peserta program tersebut memegang kendali penuh dalam menggunakan dana yang masuk ke akunnya. Di dalam sistem kartu prakerja juga tidak ada tender. Sebab, uang dari pemerintah disalurkan ke peserta. Kemudian, peserta memilih paket pelatihan online yang disediakan delapan mitra sesuai minat masing-masing.
’’Ruangguru selalu mematuhi seluruh pedoman, peraturan, dan kebijakan pemerintah,’’ kata Chief
Product & Partnership Officer (CPO) dan Co-Founder Ruangguru Iman Usman. Dia menuturkan, Ruangguru siap berkoordinasi dengan lembaga pemerintah terkait untuk memastikan implementasi program dilaksanakan sesuai peraturan.
Sementara itu, Direktur Komunikasi, Kemitraan, dan Pengembangan Ekosistem PMO Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, top four platform yang terdata adalah Skill Academy, Kemenaker, Tokopedia, dan Pintaria. Sementara itu, pelatihan online yang paling favorit selama ini adalah kemampuan bahasa Inggris. ’’Kemudian keterampilan pemasaran secara digital atau online,’’ jelasnya. Bentuknya berbagai jenis. Intinya, pelatihan tentang perdagangan atau marketing dengan manfaatkan media digital atau online.
Selanjutnya, banyak yang meminati pelatihan keterampilan berwirausaha. Meliputi keuangan, marketing, dan lainnya. Setelah itu, keterampilan membuat konten untuk media sosial, desain grafis, komunikasi, dan pelatihan Ms Office. ’’Dan terakhir (pelatihan, Red) barista,’’ jelasnya.