Jawa Pos

RS Penuh, Pasien Harus Antre di IGD

Jumlah Kasus Melonjak, Nakes Terbatas

-

SURABAYA, Jawa Pos – Jumlah pasien yang terkonfirm­asi positif Covid-19 meningkat cukup drastis dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Surabaya pun penuh kemarin (18/5). Bahkan, banyak pasien yang harus antre di ruang instalasi gawat darurat (IGD) untuk mendapatka­n perawatan di ruang isolasi khusus (RIK).

Salah satunya terjadi di Rumah Sakit Universita­s Airlangga (RSUA). Rumah sakit pendidikan rujukan Covid-19 itu saat ini menangani 88 pasien di RIK. Tujuh pasien pun terpaksa menunggu antrean dan dirawat sementara di ruang IGD kemarin pagi (18/5).

Juru Bicara Satgas Covid-19 RSUA dr Alfian Nur Rosyid SpP menyatakan, saat ini ruang isolasi perawatan pasien Covid-19 penuh. Lonjakan pasien pun terjadi bulan ini. Bahkan, ada pasien yang harus antre.

’’Kondisi saat ini, tempat tidur penuh. Ada beberapa pasien yang tertahan di IGD. Tadi pagi (kemarin, Red) masih ada tujuh pasien yang tertahan,’’ katanya

Alfian menuturkan, sementara ini rumah sakit penyakit tropis infeksi (RSPTI) terpaksa tidak bisa menerima rujukan karena antrean masih banyak. Khususnya rujukan pasien yang membutuhka­n ventilator. Sebab, semua ruangan yang memiliki ventilator penuh.

’’Kami hanya ada delapan ventilator. Semuanya sudah penuh. Jika rujukan pasien kondisi ringan, kami masih punya ruang di IGD,’’ ujarnya.

Sementara itu, sejak Maret hingga Mei, RSUA merawat 236 pasien. Sebanyak 205 pasien adalah warga asli Surabaya. Sisanya pasien ber-KTP (kartu tanda penduduk) luar Surabaya.

’Itu kondisi riil di RSUA. Sisanya pasiendilu­arKTPSurab­ayaituadal­ah perantau.Merekadari­luarkotaya­ng bekerjadiS­urabaya.Kamimelaya­ni orangyangb­utuhdirawa­tinap.Tidak memilih-milih,’ katanya.

Menurut Alfian, kondisi ruang isolasi yang penuh juga terjadi di sejumlah rumah sakit rujukan. Padahal, jumlah kasus terus meningkat. Selain ruang isolasi yang penuh, tenaga kesehatan (nakes) terbatas.

’’Nakesnya terbatas. Pekerjaann­ya menjadi lebih banyak karena pasien yang masuk juga banyak. Jumlah dokter spesialis paru juga terbatas,’’ katanya.

Alfian berharap ada tambahan relawan nakes dari pemerintah. Sebab, tenaga kesehatan yang kelelahan akan memengaruh­i performa kerja. Jika tidak fokus bekerja, mereka berisiko tertular Covid-19 dari pasien.

’’Di rumah sakit, pasien bertambah, tempat tidur ditambah, alat pelindung diri (APD) dan ventilator juga ditambah, tetapi nakes tidak bertambah,’’ ujarnya. ’’Kalau ada rekrutmenp­erawat,merekarata-rata fresh graduate. Sementara perawat butuhpenga­lamankaren­aperawat senior juga terbatas,’ imbuhnya.

Begitu juga dokter spesialis paruparu yang saat ini terbatas. Apalagi, lanjut dia, rata-rata keluhan pasien batuk dan sesak napas. Di RSUA, jumlah dokter spesialis paru-paru hanya enam. ’’Mereka menangani 88 pasien,’’ katanya.

Sementara itu, Direktur RSUA Prof dr Nasronudin SpPD-KPTI FINASIM mengatakan, pasien di RSUA memang penuh. Namun, RSUA akan menambah kapasitas ruang rawat inap. ’’Besok (hari ini, Red) kami akan menambah 25 tempat tidur lagi karena sudah selesai direnovasi,’’ ujarnya.

Di sisi lain, RS Husada Utama (RSHU) saat ini juga menangani banyak pasien Covid-19. Kondisi ruang rawat inap pun penuh. Direktur RSHU dr Didi Dewanto SpOG menyatakan, saat ini pasien mencapai 178 orang. Namun, akan ada tambahan 12 pasien baru orang tanpa gejala (OTG) yang positif Covid-19.

’’Jadi, total ada 190 orang yang dirawat. Kami juga akan menambah lantai 13 dan 14 untuk ruang rawat inap Covid-19,’’ katanya.

Sementara itu, Humas Rumah Sakit PHC Surabaya Prita Pinastinin­gtyas menuturkan, ruang isolasi di RS itu juga penuh. Namun, untuk ruang transisi atau pasien yang belum terkonfirm­asi positif/negatif, ada dua ruangan yang kosong, yakni ruangan untuk anak-anak.

Dia menjelaska­n, ada 69 tempat tidur (TT) yang disediakan RS PHC. Melihat tren jumlah pasien positif di Surabaya, kata dia, RS PHC akan menambah tempat tidur lagi. Namun, untuk jumlah penambahan itu, pihaknya masih menunggu keputusan lebih lanjut.

Prita menambahka­n, sejauh ini RS PCH Surabaya selalu menerima pasien Covid-19 dengan catatan ruang isolasi masih tersedia. Namun, pihaknya selalu menginform­asikan kepada instansi terkait tentang ketersedia­an ruang isolasi dan tempat tidur.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia