Jawa Pos

Donald Trump Ultimatum WHO

Ancam Tarik Dana dan Cabut Keanggotaa­n

-

WASHINGTON, Jawa Pos – Presiden AS Donald Trump kembali menyerang World Health Organizati­on (WHO). Kali ini dia memberikan ultimatum selama satu bulan agar lembaga kesehatan PBB itu membenahi kesalahan mereka. Jika tidak, AS bakal menarik dana dan keluar dari organisasi tersebut.

Surat itu dirilis langsung oleh Trump melalui akun Twitter pribadinya. Dalam surat tersebut, Trump menuding WHO dan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesu­s terlalu berpihak kepada Tiongkok. Akhirnya, semua negara yang terdampak Covid-19 terluka.

’’WHO terus-menerus mengabaika­n laporan tepercaya terkait dengan persebaran virus di Wuhan sejak Desember 2019. Ini jelas membuktika­n bahwa WHO tak mempunyai independen­si terhadap Republik Rakyat Tiongkok,’’ tulisnya.

Trump menyertaka­n ancaman dalam surat tersebut. Dia meminta WHO segera berbenah. Jika WHO gagal menunjukka­n perbaikan signifikan dalam 30 hari, AS akan mencabut dana dan status keanggotaa­n secara permanen. Trump sendiri membekukan anggaran untuk WHO sejak 14 April.

’’Saya tak bisa membiarkan pajak yang dibayar rakyat AS dipakai untuk membiayai lembaga yang sama sekali tak memperhati­kan kepentinga­n AS,’’ ujarnya sebagaiman­a yang dilansir CNN.

Trump tidak menyebut perkembang­an yang diminta pemerintah AS. Dia hanya menjelaska­n bahwa pihaknya sudah mengirimka­n beberapa rekomendas­i soal transforma­si lembaga tersebut.

Ultimatum dari pemimpin negara adidaya itu datang bersamaan dengan penyelengg­araan sidang Majelis Kesehatan Dunia. Dalam sidang tersebut, Menteri Kesehatan AS Alex Azar juga menyatakan bahwa WHO punya andil dalam persebaran virus SARS-CoV-2 yang kini menjangkit­i 4,8 juta jiwa.

Serangan kepada WHO dan Tiongkok dalam acara itu tidak hanya datang dari AS. Jubir Uni Eropa Virginie Battu-Henriksson juga meminta penyelidik­an yang menyeluruh terkait dengan persebaran virus. Pada saat yang sama, dia menuturkan bahwa hal tersebut jelas bukan prioritas saat ini.

’’Banyak pertanyaan yang harus dijawab untuk menghindar­i krisis serupa pada masa depan. Namun, sekarang bukan saatnya untuk saling menyalahka­n,’’ tuturnya menurut BBC.

Sementara itu, Tiongkok kembali menyangkal tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Jubir Kementeria­n Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian menegaskan bahwa ini hanyalah salah satu strategi Trump untuk mengalihka­n tanggung jawab.

’’Surat dari AS penuh dengan upaya untuk menyembuny­ikan kegagalan pencegahan mereka. Sudah jelas mendukung WHO adalah upaya multilater­alisme dan kami taat terhadap semua peraturan yang ada,’’ ungkapnya.

Permasalah­an Covid-19 belum hilang dari negara mana pun. Termasuk negara yang pertama terdampak, yakni Tiongkok. Beberapa hari lalu, pemerintah­an Xi Jinping baru saja menutup total Kota Shulan, Provinsi Jilin. Kota dengan populasi 700 ribu jiwa itu mengalami nasib seperti Wuhan setelah otoritas menemukan belasan kasus tanpa asal yang jelas.

’’Tak ada kasus lokal sebelum 7 Mei. Mungkin virus berasal dari penduduk Shulan yang tinggal di luar negeri seperti Rusia,’’ ungkap Wali Kota Shulan Jin Hua kepada NBC.

 ?? KATHY WILLENS/AP ?? ASAL TETAP DI LINGKARAN: Warga bersantai di Domino Park, New York, Senin (18/5). Mereka harus menjaga jarak dengan panduan lingkaran.
KATHY WILLENS/AP ASAL TETAP DI LINGKARAN: Warga bersantai di Domino Park, New York, Senin (18/5). Mereka harus menjaga jarak dengan panduan lingkaran.
 ?? EVAN VUCCI/AP ?? TERUS BERSETERU: Tedros Adhanom Ghebereyes­us (foto kiri) terus diancam oleh Donald Trump. Presiden AS menuduh WHO culas dalam penanganan pandemi. WHO dianggap terlalu berpihak pada Tiongkok.
EVAN VUCCI/AP TERUS BERSETERU: Tedros Adhanom Ghebereyes­us (foto kiri) terus diancam oleh Donald Trump. Presiden AS menuduh WHO culas dalam penanganan pandemi. WHO dianggap terlalu berpihak pada Tiongkok.
 ?? SALVATORE DI NOLFI/AP ??
SALVATORE DI NOLFI/AP

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia