Jawa Pos

Awasi Langsung Distribusi Bahan Pokok

-

BOJONEGORO, Jawa Pos – Program bantuan pangan nontunai (BPNT) mulai direalisas­ikan di berbagai daerah di Jatim. Sejauh ini, masih cukup banyak temuan yang muncul.

Tak hanya soal penerima yang belum semuanya tepat sasaran, kualitas bahan pangan yang didistribu­sikan kepada penerima BPNT juga menjadi sorotan. Ada dugaan tidak sepenuhnya layak.

Misalnya, yang terjadi di Bojonegoro. Sidak yang dilakukan Komisi C DPRD di gudang Bulog Kalitidu menghasilk­an temuan. Diduga, beras BPNT adalah stok lama.

Sekretaris Komisi C DPRD Bojonegoro

Ahmad Supriyanto mengatakan, saat sidak, ditemukan sejumlah stok beras lama dan kualitasny­a tidak baik. Beras itu tentu tidak layak jika dibagikan. ’’Banyak stok beras tahun 2018 dan 2019 yang kualitasny­a kurang baik. Karena itu, kami minta kualitasny­a diperbaiki,’’ ucapnya.

Sementara itu, pihak Bulog mengklaim beras tersebut masih layak dikonsumsi. Sebab, beras itu dirawat. ”Kami pastikan, kualitas beras baik,” kata Wakil Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Aan Sugiharto.

Di Jember, distribusi bantuan sembako diperketat. Salah satu caranya, pihak desa/kelurahan turun langsung menyaksika­n penerimany­a. Misalnya, di Kelurahan Jember Kidul. ”Sebelum sembako diberikan, data terlebih dahulu dicek. Benar orangnya atau tidak,” kata Yusi Ilhamwati, petugas kelurahan.

Selain bantuan pangan, sejumlah program di sektor sembako digelontor­kan pemerintah menjelang Lebaran. Di Banyuwangi,Bulogsetem­patmenggel­ar operasipas­ar.Bahanpokok­yangdisiap­kan adalah gula pasir, beras, tepung terigu, dan minyak goreng. Program sama berlangsun­gdisejumla­hdaerahlai­nnya.

 ?? RAMADA KUSUMA/JAWA POS RADAR BANYUWANGI ?? DIBURU: Warga antre membeli gula pasir murah dalam operasi pasar di depan Gedung Juang Banyuwangi kemarin.
RAMADA KUSUMA/JAWA POS RADAR BANYUWANGI DIBURU: Warga antre membeli gula pasir murah dalam operasi pasar di depan Gedung Juang Banyuwangi kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia