Tenaga Medis Muda Juga Rawan
SURABAYA, Jawa Pos − Ketidakpatuhan maupun ketidakjujuran pasien penyandang Covid-19 terus jadi pemicu bertambahnya kasus tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar virus yang belum ada obatnya itu.
Situasi yang sama terjadi di Jatim. Meski Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jatim sudah membuat sejumlah protokol baru, hingga saat ini jumlah nakes yang tertular virus itu semakin bertambah.
”Sebenarnya, protokol yang diterapkan sudah ketat. Termasuk, kami juga sudah mengklasifikasi para tenaga kesehatan yang boleh bertugas,” kata Ketua GTPP Covid-19 Jatim Rumpun Kuratif dr Joni Wahyuhadi.
Diamenyebutkan,adasejumlahnakes yangmasukklasifikasiuntuktidakbertugas dizonarawan.Mulaiyangberusiarentan, punya riwayat penyakit, hingga hamil. ”Namun,kembalilagi,kamijugamohon kesadaran para pasien agar jujur dan mematuhi standar protokol,” katanya.
Hingga saat ini, di Jatim 93 nakes terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, 47 persen di antaranya masih menjalani perawatan. Tiga persennya meninggal dunia. Sebarannya cukup merata. Bahkan di beberapa daerah, jumlah nakes yang terpapar cukup banyak. Jumlah itu masih berpotensi bertambah.
Di Kabupaten Pasuruan misalnya, ada 14 nakes yang sudah terpapar. Selain itu, lebih dari 800 tenaga kesehatan dirapid test. Hasilnya, sebelas orang reaktif. ”Setelah hasil rapid tersebut diketahui, mereka pun diisolasi,” kata Wakil Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Pasuruan Anang Saiful Wijaya.
Tenaga medis yang terserang Covid-19 itu rata-rata berusia 25 tahun hingga 40 tahun. Empat di antaranya merupakan dokter. Sisanya merupakan perawat.